Lihat ke Halaman Asli

I Am Groot

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Guardians of the Galaxy, ya menemani anak nonton filmnya seru juga. Fiksi yang katanya ditujukan untuk anak-anak dan remaja, tapi tidak rugi  untuk ditonton orang dewasa. Jangan mengelak jika anak minta nonton bersama, lumayan kok.

Salah satu tokoh-nya tidak banyak bicara namanya Groot. Pohon yang dapat bergerak dan beraktivitas. Tidak bisa berkomunikasi dengan leluasa karena tata bahasanya hanya “hmmm” dan “I am Groot”. Meskipun bukan tokoh utama tapi menurut saya  Grootlah ‘tokoh utama’. Bahkan dialah ‘juruslamat’.

Memberikan ajaran moral karena kata-kata harusnya dibarengi dengan perbuatan. Groot boleh tidak mampu mengucapkan banyak kata-kata tapi berperan banyak termasuk menyelamatkan rekan-rekannya. Dalam akhir perannya, ada tambahan satu perbendaharaan kata dari Groot; “We are Groot!”.

Alur cerita sederhana tapi begitulah, kita ambil yang menginspirasi, lumayan jadi bahan cerita dengan bocah-bocah sambil memberikan masukan-masukan moral. (Sok bijak)

Rata-rata dua jam lebih orang Indonesia menghabiskan waktunya akses internet dan pengguna internet di Indonesia cukup besar termasuk orang bisa jualan dengan  melalui internet, orang bisa mengetahui dan tertarik jalan-jalan (wisata) hanya karena mendapatkan informasi dari internet. Dan lebih fantastis lagi, komen orang Indonesia luar biasa terhadap satu peristiwa. Ya, tidak heran, perhelatan olah raga saja komentator di negeri ini tidak dapat dibendung. Jangan heran  Pilpres kemarin media sosial jadi lahan strategis menjaring dan memasarkan calon. Nah, apa hubungan dengan I’m Groot yang suaranya di isi oleh Vin Diesel.

Kita kekurangan Groot. Banyak yang berlomba jadi tokoh utama melalui ucapan, tindakan pencitraan tapi kita kekurangan groot, yang banyak berbuat bukan banyak bacot. Perkembangan bahasa dan penguasaan perbendaharaan kata sampai menghaluskan ucapan (eufemisme)  tapi ironinya pertikaian disana-sini, gagal paham (misunderstand).

Berbanding sangat dengan si Groot.

Ketika semua menyangsikan kemampuan dan kecerdasannya, Groot tidak perduli. Groot tetap berpegang teguh untuk setia dan bahkan berkorban untuk sahabat-sahabatnya. Keangkuhan rontok dan sahabatnya mengingatkan Groot supaya membatalkan niatnya karena berbahaya dan pasti dia akan mati, Groot hanya memandang dan berkata “We are groot”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline