Lihat ke Halaman Asli

Beli "Lotere"...Kenapa Takut...?

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1293968948988490430

Sahabat...dulu alm Ayah pernah berkata pada saya, sesaat setelah saya minta ijin pada beliau untuk menikah dengan mantan pacar saya...pilihan saya sendiri..."Berani membuat keputusan untuk menikah...berarti berani menanggung resikonya, menikah sama dengan "membeli lotere"...kamu nak tak akan pernah tahu hasilnya...gambling...seperti berjudi ".  Wah...saya kaget dan enggak mengerti apa maksud perkataan Alm Ayah saat itu, kenapa saya dikatakan "beli lotere " karena saya menikah dengan orang yang saya sudah kenal sebelumnya...ini pilihan saya sendiri, kami tak dijodohkan dan kami sudah mengenal satu sama lainnya selama 5 tahun lamanya sebelum akhirnya kami memutuskan untuk menikah..., jadi bagaimana mungkin kami "membeli lotere"...? Menikah menurut saya adalah soal sebuah kompromi, membuat yang tidak pas menjadi pas, mau menerima, dan mau mendengarkan, seiring dengan berjalannya waktu dan dengan mendengar banyak curhatan sahabat wanita saya ternyata saya mulai "ngeh" tahu apa yang dimaksud oleh alm ayah...bahwa lelaki kalau sudah menikah bisa berubah 180 derajat, dia (lelaki) adalah sosok yang banyak kejutannya yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya...hhhmmm, dan wanita harus siap dengan kejutan-kejutan ini, karena suka atau tidak dengan perubahan sikap lelaki itu, wanita sebagai istri biasanya lebih concern dalam  menjaga keutuhan rumah tangganya....jika menginginkan sampai hasil akhir. Ibunda saya, sosok yang sangat bijaksana sering mengingatkan nasehatnya pada saya bahwa menikah itu akan melewati banyak musim, tinggal kita bisa apa tidak menikmati dan melewati setiap musimnya itu. Musim semi, musim kemarau, musim dingin...dan setiap musim pasti akan ada badai dan gelombangnya....hhhhmmm menakutkan sekali ya. Setiap pernikahan pasti mengalami suatu masalah, baik besar ataupun kecil, dan itu berpengaruh pada up and down hubungan dengan pasangan kita ....... Dan saya percaya bahwa untuk mengatasi masalah itu, adalah dengan menghindari masalah-masalah itu sejak awal... saya menyarankan jika posisi kita sebagai istri, sebaiknya kitalah yang lebih banyak mengupayakan agar perkawinan kita bahagia. Sahabat...dalam setiap kehidupan perkawinan siapapun, selalu ada saja masalah yang kita rasakan dengan pasangan hidup kita, pokoknya selalu ada saja sesuatu yang kita rasa tidak pas dengan pasangan kita. Tak ada manusia yang sempurna. Belajar menghargai dan menerima apa adanya, kelebihan dan kekurangan pasangan hidup kita, akan dapat mewujudkan pernikahan yang kita inginkan, awet, langgeng dan lebih banyak bahagianya daripada tidak bahagianya, karena menikah itu selain cinta juga berarti tanggung jawab, komitmen dan kerja keras...untuk mempertahankan...selalu dan selamanya....Insyaallah Bukan bermaksud menggurui atau menasehati...hanya sekedar pengalaman dan pelajaran dari diri sendiri, dari 11 tahun usia pernikahan saya...untuk sahabat-sahabat  yang mau "beli lotere " dan mau merasakan keindahan berbagai musim dalam perjalanan hidupnya, jangan takut dengan hasil gamblingnya dan badai yang akan datang disetiap pergantian musimnya, karena pahit manis kehidupan pasti akan kita alami...tetapi yang pasti dan penting kita selalu dapat berada dekat denganNYA...Subhanallah...semoga yang simpel ini bermanfaat. Fitrahku...sebagai wanita aku gunakan hati dan perasaanku

dan kau (lelaki) pakai logika dan pikirmu...jadi  bisakah kita saling melengkapi...

Sumber Gambar: http://kotakhatidyahpitaloka.blogspot.com/2010/07/happy-wedding.html




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline