Tanggal 21 Maret 2022 lalu, Indonesia mendadak viral, bertepatan dengan waktu kejuaraan MotoGP yang dilaksanakan di Sirkuit Mandalika Lombok, seorang perempuan disorot oleh berbagai media seluruh dunia. Mbak Rara atau nama lengkapnya Raden Roro Istiati Wulandari, lahir di Papua, tanggal 22 Oktober 1983. Saat ini, mbak Rara menetap di Bali, ia dikenal sebagai pembaca tarot dan kemampuan spesialnya ini diperolehnya sejak kecil. Ia adalah seorang pawang hujan yang dinilai berhasil meredakan hujan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, ketika itu, ia ditugaskan untuk (menghentikan/memindahkan/menahan) hujan agar balapan dapat terlaksana dengan segera. Badai menghantam Sirkuit Mandalika kisaran jam 16.00 WITA, angin dan hujan deras serta kilat menyambar ke tanah. Kemudian, mbak Rara dengan mengenakan jaket hitam bermotif tenun di bagian lengannya, mengenakan helm proyek berwarna putih, tanpa menggunakan alas kaki mengadakan ritual dengan berkeliling di area sirkuit tersebut. Ia merapalkan mantra-mantra khusus dan terlihat membawa mangkuk emas/singing bowl ketika melakukan ritual. Kala itu, banyak pihak asing dari berbagai negara menyaksikan apa yang mbak Rara lakukan, sempat beberapa heran dan menertawakannya, banyak pula yang skeptis dengan aksinya, namun, hasilnya terbukti setelah beberapa menit hujan badai pada akhirnya berhenti secara total, langit mulai cerah dan balapan akhirnya dapat terlaksana dengan lancar.
Rara membuat dunia terkagum-kagum dengan aksinya, banyak media yang melansir mengenai mbak Rara beserta profesi pawang hujan yang lazim di Indonesia. Mbak Rara bukanlah seorang pawang hujan yang datang entah darimana, ia kerap menjadi langganan di event-event besar seperti saat vaksinasi massal, kampanya Presiden Jokowi, dan pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
Mbak Rara menjadi viral karena banyaknya pro dan kontra akan apa yang ia lakukan. Banyak beredar komentar, diskusi, bahkan hujatan maupun pujian di berbagai platform media sosial. Semakin ramai ketika akun official twitter dan instagram MotoGP mempost foto Mbak Rara dan berterima kasih atas ritual yang ia jalankan. Bahkan hampir seluruh penjuru dunia ikut berkomentar dan berterima kasih pada Mbak Rara. Di sisi lain, tak sedikit pula orang yang menghujatnya, mereka berkata bahwa itu adalah perbuatan syirik, konyol, mengada-ada, sampai-sampai mereka berkata bahwa Mbak Rara menjadikan negara Indonesia sebagai tontonan lawak di mata dunia.
Selain netizen, banyak juga para influencer dan politikus yang ikut mengkritisi aksi yang dilakukan oleh mbak Rara. Mereka berkata bahwa hal yang Rara lakukan merupakan hal bodoh dan tidak sewajarnya kita lakukan sebagai manusia cerdas. Banyak yang geram dengan aksi yang mbak Rara lakukan karena dinilai primitif dan tidak masuk akal. Namun, ini dibantah lagi dengan ujaran bahwa sebenarnya pawang hujan sendiri hanyalah perantara dan sebenarnya Tuhan-lah yang menghentikan hujan. Mereka berkata bahwa pawang hujan sendiri adalah sebuah profesi dan kebudayaan Indonesia yang mestinya dihormati dan dihargai.
Pawang hujan sudah sangat lazim di Indonesia sejak zaman dahulu, hal ini dikarenakan kedekatan orang-orang Indonesia dengan nilai-nilai spiritual dan mistis. Pekerjaan ini dinilai tidak berguna, musyrik, bodoh dan merupakan pembodohan. Hanya saja, masih banyak juga orang-orang yang percaya bahwa hal ini benar adanya dan terjadinya. Pawang hujan sudah menuai banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat, kemudian, kemudian viral dengan adanya aksi mbak Rara ketika berhasil menghentikan hujan di Sirkuit Mandalika Lombok, yang kemudian disorot oleh dunia.
Setiap profesi mestinya dihargai dan dihormati, karena setiap hal pasti memiliki latar belakang. Seperti pawang hujan yang ada karena adat dan budaya Indonesia secara turun- temurun diturunkan. Hal ini yang membedakan Indonesia dengan negara lainnya, mestinya menjadi suatu kebanggaan bagi kita karena memiliki keberagaman budaya bangsa. Begitu miris ketika menyaksikan masyarakat yang menghujat berkedok kritik seperti para netizen di berbagai media sosial ketika menanggapi fenomena mbak Rara, apa yang sebenarnya menjadi jati diri kita sebagai sebuah bangsa apabila kita mencoba untuk terus sama dengan bangsa lainnya yang KITA ANGGAP maju, cerdas, bagus, baik dan sebagainya.
Seperti di akhir paragraf sebelumnya, pawang hujan merupakan salah satu profesi yang mungkin banyak orang tidak percaya sebenarnya nyata adanya di negara ini. Menyorot tentang bagaimana kita mengenali identitas kita berdasarkan adat dan budaya yang kita miliki di Indonesia, kemudian bagaimana cara kita melihat dari sisi orang yang melakukan suatu kegiatan/pekerjaan/profesi tersebut lalu belajar untuk menghargai orang tersebut beserta profesi yang ia jalankan. Sebab, kita tidak pernah tahu apa yang seseorang alami atau kemampuan apa yang seseorang miliki sehingga memutuskan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Sah saja apabila orang ingin bekerja sebagai apapun asalkan tidak merugikan berbagai pihak dan tidak melanggar hukum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI