Lihat ke Halaman Asli

Jean K

Murid

Nasionalisme Dulu, Jaya Sekarang

Diperbarui: 1 Desember 2023   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Digambar oleh: Jean

Awal abad ke-20 merupakan periode yang dikenal sebagai periode pergerakan nasional. Pergerakan nasional ini merupakan perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan.

Pergerakan ini didorong oleh rasa nasionalisme yang merupakan rasa semangat, kesadaran, kesetiaan, dan cinta tanah air, yang menggerakkan hati untuk berjuang bagi bangsa. Pada awalnya, perjuangan melawan penjajahan di Indonesia masih bersifat kedaerahan, yang bisa dilihat dari perang-perang seperti perang Diponegoro (1825-1830) dan perang Aceh (1873-1914).

Demikian pula, awal dari pergerakan nasional pun masih bersifat kedaerahan, seperti pada organisasi Tri Khoro Dharmo (1915) yang dulunya merupakan organisasi yang bersifat jawa-sentris. Organisasi ini kemudian menghapus sifat tersebut sebagai gerakan untuk mempersatukan bangsa Indonesia, dan sifat nasionalis ini kemudian mendorong pemuda-pemudi untuk bersatu dan berjuang bersama-sama demi kemerdekaan.

Tetapi di zaman sekarang dimana perdamaian dunia dijunjung tinggi, rasa nasionalisme dan persatuan dan kesatuan pun sudah mulai memudar. Era dimana persatuan dan perjuangan bersama-sama merupakan hal penting, sudah lewat, dan sekarang pun kita bisa melihat para pemuda, politisi maupun kalangan elit yang masih mementingakan kepentingan golongan ataupun kelompok daripada kepentingan bersama.

Melunaknya rasa nasionalisme ini juga bisa dilihat di generasi muda yang individualis dan mulai terpecah belah. Tidak jarang kita melihat pelajar-pelajar yang terbawa arus globalisasi dan lebih memilih untuk menerapkan budaya barat, ataupun pelajar-pelajar yang malu terhadap negara baik karena isu-isu sosial maupun budayanya.

Moralitas di Indonesia pun sudah mencapai titik terendah, dengan korupsi yang merajalela, dimana sekarang bisa dianggap sudah menjadi bagian dari budaya dan bagian dari kekuasaan. Secara langsung maupun tidak langsung, kekecewaan para pemuda terhadap kinerja pemerintah ini, merupakan salah satu alasan menurunnya rasa nasionalisme.

Berdampingan dengan korupsi, tertinggalnya Indonesia dibandingkan negara-negara lain dalam aspek hidup pun juga mengurangi semangat generasi muda untuk mendukung negara mereka sendiri. Permasalahan-permasalahan ini pun terus menerus menggerogoti generasi muda dalam siklus yang tiada akhirnya, karena pada dasarnya, permasalahan ini mengakibatkan dan diakibatkan oleh turunnya rasa nasionalisme.

Penting bagi kita untuk mengingat bahwa walaupun di zaman sekarang kemerdekaan merupakan hal yang sudah teraih, bukan berarti tugas kita sebagai masyarakat Indonesia, serta peran nasionalisme, sudah selesai. Nasionalisme bukanlah suatu hal yang hanya kita perlukan ketika negara kita terancam, melainkan suatu hal esensial yang menjaminkan negara untuk terus berkembang ke arah yang baik.

Nasionalisme merupakan konsep dan aspek hidup yang penting dalam hidup berbangsa dan bernegara, terutama di negara Indonesia ini yang didirikan atas asas persatuan dan kesatuan. Nasionalisme, selain untuk mempersatukan negara kita, merupakan suatu sarana untuk menunjukkan cinta dan rasa kehormatan bagi bangsa kita, dan dengan menurunnya nasionalisme, ini berarti generasi muda tidak memilih untuk mendukung bangsa.

Menurunnya nasionalisme in membukakkan pintu bagi masa depan Indonesia yang terpecah belah dan hancur. Secara sadar maupun tidak, generasi muda di Indonesia telah dijajah, bukan dalam hal fisik, melainkan mental dan ideologi, oleh berbagai bangsa dan budaya luar.

Karena itu, kita sebagai pelajar dan generasi muda yang akan memimpin bangsa ini di masa depan, perlu ingat bahwa Indonesia merupakan negara yang unik dan istimewa, dan merupakan hasil dari susah payah, keringat dan darah para pahlawan-pahlawan yang berjuang untuk membentuk masa depan negara yang baik, bebas dari penjajahan dan bebas dari kesengsaraan, seperti kehidupan sebagian besar dari kita sekarang. Hanya dengan mengingat itu saja, kita dapat menumbuhkan rasa nasionalisme kembali ke generasi-generasi muda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline