Lihat ke Halaman Asli

M Rosyid J

Peneliti

Siap-Siaplah Jadi Kacung setelah Lulus Kuliah

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14102445451445816908

[caption id="attachment_358122" align="alignnone" width="638" caption="(Sumber: www.personnel-placements.co.uk)"][/caption]

Setelah lulus kuliah, apa yang mau kamu lakukan? Yang Alhamdulillah punya bisnis keluarga, bisa langsung terjun ke dunia itu. Ini tentu menarik sekali. Tapi sayangnya pilihan itu belum banyak di sekitar kita. Lalu apa pilihannya? Ya cari kerja.

Buka-bukalah website penyedia lowongan kerja. Sekarang semua mudah sebab banyak media bisa kita akses untuk info lowongan. Saya sendiri juga sempat beberapa kali melamar hingga akhirnya berlabuh di pekerjaan saya sekarang. Tapi, ada yang menarik setelah saya masuk dunia kerja.

Dunia kuliah dengan dunia kerja sepintas tak memiliki batas. Sama-sama berisi manusia, tugas, deadline, senior-junior (atasan-bawahan) dan lain-lainnya. Tapi bila kita sudah masuk dunia kerja, rupanya dunia kuliah dengan dunia kerja sangat berbatas.

Mengapa? Karena dua dunia ini berbeda sama sekali. Ketika kita masuk dunia kerja, maka mau tak mau kita memasuki alam lain, dunia lain, suasana lain sehingga langkah kita pun mau tak mau dimulai lagi dari nol. Artinya?

Sesenior-seniornya kita di kampus, sekeren-kerennya kita di kampus, segarang-garangnya kita di tempat kuliah, ketika masuk dunia kerja, jadilah semua itu tak berguna.

Saya teringat celetukan teman saya yang, menurutku, spontan tapi menggambarkan bagaimana rasanya ketika ia masuk dunia kerja. Kalau tidak salah dia berujar dengan canda: Gila, sekeren ape lu di kampus, mau dari kampus macam apa lu, kalau pertama masuk kerja, lu jadi kacung… Haha.  Ketik ini itu, foto kopi ini itu… Haha.

Kacung. Iya kacung. Tak pernah terbesit kata ini di pikiran saya hingga teman saya menceletukkannya. Saya pikir, benar juga ya…

Ketika pertama masuk dunia kerja, kita mulai belajar hal baru. Namanya belajar hal baru, tentu belajar dari hal-hal kecil dulu bukan? Ini yang tidak banyak disadari oleh sebagian besar lulusan universitas.

Kalau lulus dengan IPK 4, maka akan mudah dapat pekerjaan? Belum tentu. Mungkin mendapatkan pekerjaan mudah bagi yang bernilai baik, tapi untuk bertahan di pekerjaan barunya, itu hal lain.

Banyak yang mengeluh: IPK saya kan cumlaude, tapi mengapa saya disuruh cuma jadi notulen, kenapa saya cuma bikin surat dan antar surat, kenapa saya cuma urus absen karyawan, kenapa saya cuma isi angket penilaian? Kenapa saya jadi operator mesin? Saya bisa lakukan hal lebih besar…

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline