Lihat ke Halaman Asli

M Rosyid J

Peneliti

Mari Memahami Peran Wasit dalam Pertandingan Olahraga

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

142293166691875813

[caption id="attachment_394616" align="aligncenter" width="461" caption="(espn.go.com)"][/caption]

Apa masalah di dunia olahraga kita, khususnya sepakbola? Tentu banyak sekali kalau mau merinci satu per satu. Tapi alangkah menarik menilik komentar seorang mantan wasit FIFA asal Indonesia Jimmy Napitupulu:

“Saya melihat dari laga AFF ini, terlihat sekali kalau pemain Indonesia itu bodoh-bodoh. Mereka tidak paham aturan permainan. Karena tidak ada suporter, wasitnya asing, jadi mereka cuma bisa menunduk saja.” (Detikcom, 2014)

Komentar Jimmy ini keluar setelah secara tidak mengejutkan ketika Indonesia kalah dari Filipina di Piala AFF Suzuki Cup pada 2014 silam. Pada gol yang ketiga, bukannya menyadari kesalahan mereka, pemain Indonesia sibuk memprotes wasit. Yang lebih memalukan adalah kipper Kurnia Meiga yang jelas-jelas membuat kesalahan dengan menangkap backpass, ikut memprotes dan tak segera kembali ke gawang.

Kalau bicara contoh secara umum, sudah menjadi pemandangan umum di setiap pertandingan sepakbola kita bahwa wasit jadi bulan-bulanan. Bukan hanya oleh pemain, tapi juga supporter.

Dari sisi taktik dan fisik, pemain Indonesia memang sudah membuat kemajuan. Cara bermain pemain Indonesia memang baik. Akan tetapi, tingkah laku dan kepatuhan pada peraturan, pemain-pemain Indonesia tak bisa diandalkan.

Dalam semua bidang olahraga, peraturan menjadi hal yang krusial dan pokok. Mengapa? Karena dengan peraturan, keadilan dan keamanan bisa diciptakan dalam setiap pertandingan. Peraturan memastikan bahwa yang bertanding memiliki kekuatan yang relatif sebanding. Selain itu, juga yang perlu diperhatikan adalah keamanan tiap pemain juga dipastikan. Itulah fungsi peraturan.

Wasit itu sakral

Di negara-negara yang olahraganya telah menjadi industri besar, posisi peraturan atau rule of the game ini seperti konstitusi dalam negara. Sudah jelas, pada siapapun yang melanggar, sanksi siap dijatuhkan. Siapa yang menjatuhkan? Di atas lapangan pertandingan, setiap cabang olahraga (resmi) memiliki wasit. Di pundaknyalah peraturan ditaruh. Karena itu, posisi wasit sangat sakral!

Di luar pertandingan, tentu ada pihak lain yang juga memantau keadilan dalam olahraga. Banyak bentuknya. Biasanya ada komite atau komisi etik yang menampung banding siapapun yang tidak puas dengan keputusan wasit.

Tentang kesakralan wasit ini, di negara industri olahraga, hal ini sangat dijunjung. Apapun kata wasit, itu yang akan diikuti oleh pemain. Apakah bisa protes? Tentu bisa! Tapi tentu dengan cara yang baik dan ‘resmi’, artinya mengikuti aturan banding yang ditentukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline