Lihat ke Halaman Asli

Jayu Titen

Ambtenaar, Blogger,

Filosofi Paten Terbuka Tesla yang Kontroversial dan Tuntutan Hukum Berbalik Arus

Diperbarui: 18 Agustus 2023   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pabrik Mobil Tesla di Amerika Serikat. (Sumber: theverge.com via kompas.com)

Ketika berbicara kendaraan listrik, orang awam sekalipun yang tidak paham listrik ... eh tidak terlalu paham tentang kendaraan listrik, akan terlintas dalam fikirannya adalah Tesla. 

Sebenarnya ada banyak perusahaan konvensional lainnya yang juga beroperasi di pasar kendaraan listrik seperti Renault, Nissan, Volkswagen (Audi), Hyundai, Daimler, Toyota, Ford, dan Jaguar. 

Namun Tesla memiliki merek yang kuat karena sebagai pelopor dalam kendaraan listrik modern dan strategi pemasaran yang mengedepankan brand mobil ramah lingkungan yang aura CEO yang lebih besar dari kehidupan yang mampu mendapatkan perhatian media besar dengan pernyataan kontroversial, inovasi revolusioner, dan langkah-langkahnya yang berani.

Tesla melindungi inovasinya dengan mendaftarkan hak paten dan beberapa lainnya menjadi rahasia dagang. 

Portofolio paten yang luas memberikan Tesla keunggulan dalam persaingan dan memonopoli penggunaan teknologi yang dipatenkan, sehingga memperkuat posisi Tesla di tengah pertumbuhan cepat industri kendaraan listrik. 

Akan tetapi, pada tahun 2014, Elon Musk mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan masyarakat umum yang ditulis pada website Tesla yang berjudul "All Our Patent Are Belong to You"

Dalam deklarasi tersebut, Tesla memberikan izin kepada masyarakat yang dengan itikad baik menggunakan 1.400 paten yang dikumpulkan selama 11 tahun tanpa proses lisensi, dan Tesla berjanji tidak akan mengambil langkah hukum untuk menuntut siapa pun yang memiliki niat baik (good faith) itu.

Langkah ini mengejutkan banyak orang dalam dunia bisnis dan teknologi, karena secara tradisional paten telah digunakan untuk melindungi kekayaan intelektual dan memberikan monopoli terbatas kepada perusahaan. 

Selain itu, membiarkan orang lain memanfaatkan paten tanpa proses lisensi merupakan tindakan yang tidak lazim bagi perusahaan yang terdaftar di pasar saham untuk memberikan akses bebas terhadap kekayaan intelektual mereka. 

Kebanyakan perusahaan masih beroperasi dengan cara ini hingga saat ini. Sebagai contoh, Amazon.com menjaga kekayaan intelektualnya dengan keras. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline