Lihat ke Halaman Asli

Kaktus... Kaktus!

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1396331468294687927

[caption id="attachment_318002" align="alignleft" width="300" caption="image from google"][/caption]

Ini hanya ceritera,tidak lebih dari itu. Bila ada kesamaan peristiwa atau pelaku mungkin hanya kebetulan belaka ! Itu sebuah prolog bila kebetulan Anda menonton sinetron pada saat “ fade in “ ( pembukaan ), sebelum dilanjutkan ke trade mark, main title atau ke kredit title ( susunan pemain utama dan produser berikut sutradara).

Ceritera ini  sebut saja diawali di negara Perancis yang sohor dengan produk farfumnya plus mode pakaian. Al kisah di negara tersebut dalam rangka menarik wisatawan diselenggarakan semacam festival. Namun pada festival ini , nampaknya sangat lain dari pada yang lain. Kalau Amerika, sering menyelenggarakan semacam kontes kecantikan yang nota bene memilih ratu dunia puteri tercantik di alam jagat raya ini. Tapi festival yang diselenggarakan oleh negeri Napoleon Bonapatre ini, berupa menilai keindahan bunga alias  kontes bunga tingkat dunia.

Syaratnya, bunga yang diperbolehkan mengikuti atau daftar untuk menjadi peserta festival tersebut harus bunga yang merupakan ciri dari negara peserta. Sehingga ada penyelenggaraan festival bunga tersebut, membuat setiap negara yang merasa memiliki pohon bunga yang sekaligus menjadi ciri khas negara,banyak yang daftar tidak mau ketinggalan untuk memamerkan keindahan bunganya. Mereka bukan hanya sekedar ingin pamer tetapi  memperkenalkan negerinya di mata dunia bahwa di negaranya itu ada bunga yang memang tidak ada di negara  lain.

Misalnya Jepang, sudah pasti  ikut serta dengan memanpilkan bunga Sakura. Malah dari Turki dan Lebanon akan menampilkan bunga ros yang memiliki warna beragam

Belanda, juga sama tidak ketinggalan dengan Tulipnya yang kesohor. Malah konon Indonesia menampilkan bunga anggrek hitam yang memang tidak ada duanya di dunia ini,kecuali ada di negeri kita.

Para pembaca yang budiman, rupanya tidak bisa ditulis satu persatu negara – negara yang jadi peserta  dengan bunga kebanggaannya.Hanya  yang jelas katanya menurut penjelasan dari panitia penyelenggara ada hampir dua pertiga  jumlah seluruh negara yang ada di dunia ini semuanya pada tampil dalam festival bunga tersebut.

Menjelang tibanya penyelenggaraan, tuan rumah sibuk dengan mempersiapkan  gedung  untuk pelaksanaan kontes tersebut.Dari mulai ruangan tempat para peserta hingga ke ruangan pendingin agar bunga tidak  cepat layu. Malah wajah kota Paris selain diperindah dengan adanya menara Eifel dengan asesorisnya, juga bunga – bunga yang ada di Perancis tidak luput turut menghiasi kota. Pendek kata, penyelenggaraan kontes bunga ini sangat meriah serta mendapat perhatian dari warga kota.

Pas malam penyelenggaraan, semua peserta sudah memasuki gedung. Tim penghibur sebagai pengisi acara sudah mulai dengan gayanya masing – masing termasuk para penyanyi dan grup bandnya. Jam dinding yang nempel di depan gedung sudah menunjukan angka delapan yang kemudian disusul dengan suara serak –serak basah dari master ceremoni (MC) membuka acara melalui pengeras suara, ditambah dengan riuh rendahnya tepuk tangan dari para peserta yang hadir berikut penonton, makin  membuat acara tersebut makin semarak.

Sesuai dengan undian,peserta pertama yang harus tampil adalahdari negeri kincir angin Belanda. Seorang gadis cantik dengan tubuh semampai naikke cat walksambil berlenggang –lenggok menampilkan bunga tulip. Usai itu disambut tepuk tangan oleh para penonton. Kemudian disusul oleh Jepang. Ini-pun sama seperti itu. Setiap negara dipanggil mendapat kegiliran untuk tampil dipentas.Terkahir MC memanggil peserta dari Arab. Yang kebetulan waktu itu yang hadir tokoh ceritera ini “ Wan Dullah “. Ia datang ke acara itu bukan sebagai peserta hanya kebetulan melancong ke Perancis dan iseng mampir ke tempat festival.  Dikarenakan sangat mirip sekali wajah dan bentuk tubuhnya dengan orang Arab ditambahWan Dullah suka iseng danserba ingin tahu jadinya bersedia untuk didaftarkan.

Nampamnya keisengan dari Wan Dullah ini kena batunya, sebab disaat tampil kebingungan harus menampilkan bunga apa, selain tidak membawa juga menurutnya di daerah Arab tidak ada bunga yang bisa dijadikan ciri khas.

Namanya juga Wan Dullah kalau tidak ada hal yang spontanitas untuk mentetralisir ke grogiannya.  Ia yang kebetulan hadirnya di acara itu mengenakan pakaian khas Arab yaitu gamis,  tidak berpikr panjang lagi langsung gamis itu diangkat hampir melebihi batas pusar sambil berteriak.” Kaktus...Kaktus...Kaktus “.

Penonton yang semula bengong dengan perilaku Wan Dullah itu, akhirnya bertepuk tangan karena sang bintang ini kebetulan tidak memakai celana dalam, akibat kelupaan disaat berpakaian ditambah  lagi dengan “ burung anenya “ memang lain dari yang lain !!!.*** selamat istirahat siang Salam Kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline