http://s20.postimg.org/c3522ewel/Artikel_plus_foto.jp
Pada awal Februari lalu pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait dengan dibukanya sekolah secara luring , tentunya dengan ketentuan tertentu yang berkenaan dengan protokol kesehatan guna mencegah timbulnya cluster baru penularan Covid 19 khususnya di lingkungan sekolah.
Kebijakan tersebut disambut gembira oleh siswa maupun wali siswa, akan tetapi dalam proses pelaksanaannya, pihak sekolah melalui Ibu Umi Mahmuda, S. Ag,. M.Pd selaku kepala sekolah MIN 03 Situbondo mengungkapkan bahwa pihak sekolah mendapat banyak tantangan-tantangan baru, salah satunya ialah siswa harus beradaptasi kembali dengan lingkungan sekolah, khususnya dalam pemberian mata pelajaran akademik, setelah hampir 1 tahun siswa belajar secara online atau dalam kata lain menggunakan sistem pelajaran jarak jauh, atau PJJ siswa banyak yang merasa cepat bosan dengan pelajaran akademik pada umumnya. Maka dari itu mahasiswa KKN 08 dari Universitas Muhammadiyah Jember melakukan observasi lebih lanjut terhadap siswa secara langsung, hasilnya didapat bahwa siswa butuh kegiatan yang dapat membantu dirinya untuk kembali menikmati suasana pembelajaran di sekolah, namun disisi lain sebagai tindakan preventif pencegahan penularan covid 19, pihak sekolah menonaktifkan kegiatan ekstrakurikuler secara total, seperti kita tahu bahwa kegiatan ekstrakulikuler sangat penting mengingat manfaatnya terhadap otak kanan yang bertujuan untuk melatih kreatifitas siswa diluar kegiatan akademik. Oleh karena itu mahasiswa KKN Unmuh Jember melakukan inisiatif secara langsung untuk mengadakan kegiatan kerajinan tangan makrame pada siswa, hal tersebut lantas langsung disetujui dan disambut baik oleh kepala sekolah mengingat kegiatan ini hanya dilakukan satu hari dan di jam pelajaran normal, artinya baik sekolah atau mahasiswa KKN Unmuh Jember tidak perlu mengatur jadwal diluar jam sekolah.
Untuk kerajinan makrame sendiri merupakan kerajinan tangan dengan teknik simpul, makrame berarti kerajinan simpul tali Menurut Soedjono, 2008 ( dalam Trisnawati Desi 2018). Simpul dari teknik makrame ini terdiri dari simpul pipih, pipih berganda, gorden, gorden berganda, dan simpul rantai. Simpul dapat dibuat secara horizontal dan pertikal. Pembuatan kerajinan makrame ini menggunakan tali dan benang sebagai bahan utama. Seni makrame berawal dari pengetahuan manusia tentang tali-temali dan ikat mengikat, hingga berkembang menjadi kerajinan tangan yang dapat menghasilkan berbagai produk untuk kebutuhan sehari-hari seperti tas, dompet, kotak tisu, hiasan dinding, ikat pinggang, sandal, rompi, kalung, gelang tangan dan aksesoris pada baju. Bentuk kerajinan makrame termasuk unik dan menarik karena terbentuk dari deretan simpul yang saling berkaitan.
Selain itu kegiatan ini juga memiliki dampak positif tersendiri selain bermain sambil belajar, kerajinan tangan makrame ini juga dinilai dapat meningkatkan kreatifitas siswa yang nantinya apabila dibimbing lebih lanjut, hal ini memberikan dampak positif tersendiri bagi psikologis siswa yang mungkin merindukan kegiatan ekstrakurikuler yang terpaksa dinonaktifkan sementara sebagai tindakan pencegahan penularan covid 19. Selain manfaat bagi kesejahteraan psikologis siswa, terdapat beberapa manfaat lainnya yakni kerajinan ini tentu dapat dikomersilkan apabila kreatifitas makrame ditindak lanjuti dan di manajemen dengan baik maka tidak menutup kemungkinan kerajinan tangan ini dapat di masuk pasar tekstil di dalam maupun luar negeri, sehingga besar kemungkinan dengan kerajinan tangan ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi di daerah yang menjadi lokasi produksinya.
Berikut beberapa langkah langkah yang dilakukan mahasiswa KKN dalam pembuatan kerajinan tangan makrame bersama para siswa MIN 3 Situbondo Desa Tanjung Pecinan yakni, mahasiswa KKN hanya perlu menyediakan tali katun sebagai bahan utama pembuatan makrame dan beberapa ranting kayu yang akan dijadikan sebagai penyangganya. Untuk pembuatan kerajinan tangan makrame yang difokuskan kepada anak kelas 5 MIN 03 Situbondo, dibutuhkan tali katun sebanyak 2 kg yang mana per kilogram tali katun ialah sepanjang 24 m. Dengan total panjang tali 48 m, mahasiswa KKN membagi siswa kelas 5 yang berjumlah 30 orang dengan membentuk kelompok kecil yang mana setiap kelompok berisikan 2 orang. Sehingga jumlah makrame yang akan didapat sebanyak 15 buah. Setiap 1 kelompok , mahasiswa KKN membagikan 15 helai tali dengan 14 helai tali sepanjang 160 cm dan 1 helai tali sepanjang 50 cm yang dijadikan sebagai tali penggantung makramenya. Serta 1 buah ranting kayu sepanjang 40 cm.
Terlebih dahulu mahasiswa KKN memberi arahan kepada para siswa dengan memperlihatkan langkah demi langkah dimulai dari membuat simpul awalan, setelahnya baru siswa langsung mempraktekkan. Dibawah ini adalah contoh dua simpul yang digunakan dalam pembuatan makrame bersama siswa kelas 5 MIN 03 Situbondo.
- Menjelaskan Materi Makrame
- Pada pertemuan pertama pelatihan makrame dijelaskan secara teori mengenai pengertian makrame, macam-macam simpul makrame, contoh produk makrame serta peluang sukses dengan membuat kerajinan tangan makrame.
- Membuat Hiasan Dinding Makrame
- Proses pembuatan hiasan dinding makrame dilakukan secara berurutan seperti memotong tali katun, memasang gantungan kayu, membuat simpulan awal hingga dilanjutkan dengan membuat simpulan lain.
- Memotong tali katun
- Membuat 15 hiasan dinding makrame untuk 30 siswa memerlukan 2 gulungan tali katun seberat 2 kg dengan total panjang 48 m, dipotong dengan panjang 160cm x 14 helai.
- Membuat simpul kepala
- Macam simpul makrame yang pertama adalah simpul kepala. Untuk membuat simpul ini, diperlukan tali yang direntangkan sebagai tempat menyimpulkan simpul kepala. Simpul-simpul ini dibuat berulang dengan jumlah sesuai kebutuhan. Sedangkan variasi simpul kepala dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
- Membuat simpul ganda
- Macam simpul makrame yang kelima adalah simpul ganda. Ikuti langkah membuat simpul ganda dengan menyiapkan dua utas tali dengan warna yang berbeda. Hal ini bermaksud agar jalinan kedua utas tali tersebut tampak jelas. Variasi simpul ganda dapat dilihat pada gambar di bawah ini saya tidak bisa meminta lebih kepada anda mengenai hal ini itu diluar tanggung jawab saya, apakah anda bisa mempertanggungjawabkannya. Jika tidak bisa maka saya akan mencari orang lain saja yang bisa bertanggung jawab atas semua in
- Membuat simpul gordin (tali bedil)
- Simpul ini dibuat untuk membuat variasi ikatan, merupakan deretan simpul yang hampir menyerupai garis yang bergandengan terputus-putus. Simpul ini dapat dibuat dalam berbagai variasi, di antaranya: vertikal, diagonal dan horizontal. Kegunaan simpul diperuntukkan untuk membuat variasi ikatan dalam membuat gordin, tirai, atau partisi ruang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H