Lihat ke Halaman Asli

Pemuda, Urban Planning dan Internet

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustration by Sean Leahy

Sebagai anak muda, wajar kalau penulis punya minat dan rasa tahu yang tinggi pada suatu hal. Banyak hal baru yang penulis temui semenjak mengenal dunia maya  7 tahun yang lalu. Disini penulis akan memberikan pendapat mengenai generasi yang tumbuh bersama dengan konektivitas tiada batas melalui dunia maya yang kita sebut sebagai internet. Belajar dewasa melalui dunia maya bukanlah jalan yang bisa ditempuh secara lurus menurut pengalaman penulis, karena banyak hal positif maupun negatif yang tidak akan bisa dihindari oleh anak-anak muda yang sedang mencari jadi diri di dunia maya. Berselisih paham sama orang tua karena penulis terlalu sering menghabiskan waktu di dunia maya, bukanlah hal yang jarang terjadi. Semua ini karena internet sudah sangat lekar dengan penulis, mungkin juga banyak pemuda Indonesia lainnya yang juga memiliki kecendrungan yang sama dengan penulis. [caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="Illustration by Sean Leahy"][/caption] Sadar akan hal-hal negatif yang bisa terus penulis temui bila menggunakan internet tanpa tujuan yang jelas, penulis mencoba salah satu saran yang ada yakni mencoba menemukan minat yang bisa menjadi kesibukan sendiri saat menggunakan internet. Minat yang dimaksud ini sendiri tentunya merupakan hal yang positif yang bisa memacu diri sendiri agar bisa lebih aktif dan berguna. Akhirnya setelah beberapa lama, sadar tidak sadar ternyata minat yang penulis itu akhirnya ditemukan! Penulis memiliki minat yang sangat jarang digandrungi oleh anak muda, yakni "Urban Planning". Ya, urban planning yang dalam bahasa indonesia diartikan sebagai "Penataan Kota" merupakan minat penulis, sedikit berbeda dengan  latar pendidikan penulis yang mengambil ilmu desain komunikasi visual. Pengertian Urban Planning sendiri menurut penulis adalah proses yang menyangkut pembangungan sebuah lingkungan urban yang manusiawi dan terintegrasi. Melalui internet, penulis mendapat teman-teman baru dengan cara yang tidak lazim. Kami masih sama-sama muda dan memiliki minat yang sama terhadap Urban Planning di daerah asal masing-masing. Beberapa  diantaranya yakni :  Alec yang tinggal di Melbourne; Carl yang tinggal di Winnipeg dan Greg yang berasal dari Basel. Untuk berkomunikasi, kami menggunakan bahasa internasional yakni English. Mengenal mereka, berarti mengenal juga sedikit tentang kehidupan pribadi mereka dan latar budaya mereka berasal. Jujur saja, penulis sedikit merasa aneh dan bingung saat mengetahui banyak hal baru yang mereka bagi dan ceritakan. Namun lambat laun, penulis mulai bisa memahami dan menerima perbedaan itu sebagai hal yang lumrah, sebagaimana mereka yang mencoba memahami adab dan kebiasaan penulis ini sendiri. [caption id="" align="aligncenter" width="358" caption="Kota Melbourne, Photo by Alec .G"]

Kota Melbourne, Photo by Alec .G

[/caption] Topik pembicaraan kami bermacam-macam tergantung kemana rumput bergoyang, mulai dari update pembangunan Jakarta yang berhasil membuat mereka kagum, share lokasi menarik di kota asal, hingga realitas kota besar di negara maju yang membuat saya berpikir dua kali untuk  berkunjung kesana. Semua itu terpadu dalam chat-chat ringan penuh keakraban kami di waktu senggang. Menurut penulis hal ini bukanlah hal yang tidak berguna, sadar tidak sadar, penulis mulai lebih tertarik dan memahami lebih dalam mengenai seluk beluk urban planning di seantero dunia kemudian membandingkannya dengan yang sedang dilakukan oleh tempat penulis tinggal. Urban planning bagi kota tempat penulis tinggal, yakni Jakarta, bukan hanya urusan pemerintah dan ahli tata kota, namun juga partisipasi masyarakatnya dalam memahami, menjalankan dan memberikan suara mengenai pembangunan kota dan masyarakatnya. Kalau tidak paham mengenai urban planning, bagaimana penulis bisa berperan serta dalam memajukan kota Jakarta?. Kedepannya penulis berharap minat yang penulis sedang tumbuhkan ini bisa menjadi keahlian sendiri yang bisa berguna di kehidupan bermasyarakat. [caption id="" align="aligncenter" width="358" caption="Kota Melbourne, Photo by Alec .G"]

[/caption]

Saat ini penulis terus berusaha untuk menjaga konektivitas yang telah terbangun dengan teman –teman di belahan bumi yang lain sambil terus bertukar pikiran, tentunya selalu dengan tema utama mengenai urban planning. Namun kesibukan baru sebagai mahasiswa tingkat akhir plus menjadi freelance mengurangi waktu untuk mengecek media sosial menggunakan PC.

Tentunya dengan paket mobile internet unlimited akan sangat membantu penulis untuk terus menambah wawasan dan membaginya melalui media sosial serta tidak lupa menjaga tali silahturahmi dengan teman-teman, bukan sekedar update status dan buang-buang waktu yang tidak jelas juntrungannya. Itulah cerita penulis dengan tema “Share Your Dreams” dengan Paket Internet Gratis bersama Indosat & Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline