Pada tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan untuk mengenang peristiwa pertempuran di Surabaya yang terjadi pada tahun 1945 dimana para tentara dan milisi Indonesia yang mendukung kemerdekaan berperang melawan tentara Britania Raya dan Belanda yang merupakan bagian Revolusi Nasional Indonesia.
Dalam upaya untuk merefleksikan hari pahlawan perlu diketahui bahwa semangat pahlawan perlu ditanamkan kepada pemuda guna menciptakan nilai-nilai kepahlawanan agar pemuda tidak melupakan sejarah yang telah diciptakan oleh para pahlawan.
Karena pada dasarnya pemuda adalah sebagai garda terdepan untuk menjadi tombak dalam perubahan perkembangan zaman. Maka dari itu jika nilai-nilai kepahlawanan tidak ditanamkan sejak dari sekarang, pemuda akan sedikit melupakan perjuangan yang telah disyiarkan oleh para pahlawan.
Momentum hari pahlawan ini bermanfaat sebagai mengenang jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan negara Indonesia agar semangat yang tertanam di pribadi setiap pemuda tidak pernah padam untuk menjunjung tinggi semangat revolusi.
Nilai-nilai perjuangan itu yang seharusnya terus digelorakan oleh pemuda-pemuda agar diaktualisasikan untuk membangun peradaban bangsa. Di era digitalisasi ini banyak metode untuk mereflesikan semangat pahlawan yang terlahir dari kaum milenial sendiri.
Mulai dari menciptakan sesuatu hal yang dapat berguna bagi masyarakat serta bangsa dan negara sampai terciptanya wadah untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.
Dahulu pahlawan Indonesia berperang menggunakan bambu runcing agar meruntuhkan penjajah di era revolusi dan sekarang pahlawan Indonesia adalah pribadi yang mampu berperang dengan menggunakan keilmuan digital yang canggih. Generasi milenial dapat mencerminkan semangat pahlawan dengan menanamkan semangatnya disetiap proses untuk mengaktualisasikan kehidupan.
Dari semangat itulah para pemuda dapat merepresentasikan pemikiran untuk melakukan perubahan di era yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini. Selamat hari pahlawan.