Lihat ke Halaman Asli

Cerbung Kereta Senja Menuju Lawang 1

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Cerbung adalah cerita menabung,berhubung penulis kadang kehilangan ingatan(bukan gila lho)inspirasi yang disebabkan koneksi broadband yang sanga buruk dan lainnya cerita ini ditabungkan ke episode selanjutnya,selemat menikmati. H-3 lebaran tahun lalu saya dihubungi saudara jauh di tanah jawa timur lawang(deket malang) kapan dateng ko? jalanan udah mulai macet lho, aku jawab ya tenang aja pasti aku datang tepat waktu lusa siang sudah disana, ok ditunngu ya. telpon pun terputus stelah jaringan yang buruk memutuskannya, saya pun beres2 persiapan untuk esok sore berangkat,setelah berpikir dan menimbang saya memilih mengunakan jasa kereta api,karena tempat tujuan sangat dekat degan stasiun, sebenernya naik bisa tapi sampai di malang pukul 00.00 karena hanya 2 PO yang melayani dan itu perlu sambung bis lagi apakah aman naik bis pukul 00.00 ssehingga saya putuskan mengunakan kereta api H-2 sore persiapan telah selesai,baik baju dan oleh2 yang akan diberikan, pukul 4.30PmWIB menuju keluar rumah menanti angkutan andalan menuju stasiun raya purwokerto,dengan perasaan campur aduk memikirkan keadaan kereta h-2, saat penantian di angkot yang menunggu penumpang diperempatan tanjung kunikmati dengan mendengarkan mp3 house,sang sopir pun bertanya ke stasiun mas? ya jawabku, oo ini sa ngetem(berhenti menunggu penumpang demi kejar setoran karena angkot sepi) lama, o ndak apa2 pak saya masih panjang kok waktunya, akhirnya tiba di stasiun pukul 5 petang, hujan gerimis menemani ku, ku duduk meringkuk seperti orang hilang di depan lobby stasiun, mau beli tiket loket buka jam6,akhirnya aku menunggu dengan penumpang lain yang tujuan sama,hampir mendekati jam 6 aku pergi mengantri tiket,sialnya di loket itu tak muncul petugas,ternyata hanya di loket sebelah padahal tidak ada tulisan kereta yang dipesan makin kesal aja, akhirnya aku tak antri dan nitip uang ke orang yang mengantri paling depan hahaha mulai curang nya kuberikan uang 30ribu dikembalikan 5ribu, wah makasih mas padahal harganya 26rb karena dia ngak ada ribuan, sial-sial untung nih ngak antri dapat diskon 1rb rupiah :D. akhirnya masuk ke bagian dalam stasiun ,pengumuman-pengumuman kereta gaya baru malam akan segera masuk di jalur 3 pukul setengah7, wah luar biasa di hari H-2 malah tidak terlambat,padahal biasanya kedatangannya jam 7.30, di antrean 2 ada ibu2 bawa barang lumayan banyak dan membawa anak kecil, dan ibu itu meminta tolong untuk mebawakan barangnya saat masuk kereta api nanti, tentu aku sanggupi kasihan kereta GBM pasti penuh susah nanti kalo tak dibantu, akhirnya saya dan seorang pemuda disebelahku menjadi porter dadakan membawakan 2 kopernya sedang ibu itu mengendong 1 anak tak lupa menuntun anak yang satunya, kereta pun tiba dan wah desak mendesak demi naik, hampir saja saya berniat pulang, karna susahnya masuk dan berjalan dalam kereta mencari tempat duduk, untungnya sang ibu dan anak kecil itu dapat tempat duduk dari orang yang mengalah, dan saya sudah tak terbeban berat koper itu, namum bawang bawaan saya yang hancur lebur wkwkwk.. masih mau tau penderitaan saya selanjutnya? saksikan terus cerita ditabung ini,hehehe THX buat yang sudah bersedia membaca & menunggu kelanjutannya. GBU Щн¡е JẪчд

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline