Dan kini rindu telah menjadi dari bagianku. Entah terbuat dari apa tetapi rindu terus meluas menguasai diriku lebih cepat dari yang kuduga.
Baru beberapa waktu lalu aku bisa melihat senyummu, mendengar tawamu. Sekarang apa? Hanya sebuah kesunyian yang kudapat.
Semua ada prosesnya. Proses dimana semua rasa telah bermetafase menjadi sebuah rindu. Kemudian menguatkan ku untuk tetap bertahan bersama rindu ini yang selalu tertuju untukmu.
Semua juga ada waktunya. Waktu dimana kamu terlihat begitu dekat denganku,terkadang terlihat begitu jauh, dan terkadang pula, waktu terlalu kejam untukku disaat aku terlihat begitu asing bagimu.
Jangan menjadi asing lagi, itu berat bagiku, melebihi beratnya si rindu yang selalu mencoba datang disaat kita berjarak.
Memang tidak lama perkenalan kita. Mungkin tidak banyak juga waku yang kita buat untuk mengukir sebuah kenangan yang mungkin bisa kita ingat lagi nanti.
Tetapi mengapa bagiku terpisah sedikit saja denganmu terasa begitu sangat berat?
Lagi-lagi aku dikalahkan oleh rindu. Bahkan dia lebih kuat dari tekat kita untuk bertemu.
Kau disibukkan oleh waktumu, begitu juga aku. Sehingga waktu dan jarak bersatu menciptakan sebuah rasa yang terus membesar yaitu sebuah rindu.
Entah kita, atau hanya aku.
Aku tidak tau.. tapi satuhal, aku selalu mengharapkan sebuah pertemuan