Lihat ke Halaman Asli

Jaya Mendrofa

Kesuksesan ada dalam genggaman tangan masing-masing

Legislatif Jadi Pekerjaan, Bukan Lagi Pengabdian

Diperbarui: 28 Juli 2018   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Nyaleg Yukk..!!! kedengarannya sangat enak untuk dibahas karena memang sedang tahun politik. Hampir tidak mengenal golongan berbondong-bondong mendaftarkan diri mereka sebagai calon Legislatif yang siap mewakili Rakyat. Yang muda dengan semangat juangnya dan idealismenya nyalon walau tidak mempertimbangkan seberapa besar pengalamanya yang sudah dia cicipin, bahkan masih bingung bagaimana mewakili dirinya sendiri. 

Yang tua dengan sikap bijaksana layaknya orang dewasa juga nyalon walau terkadang penuh dengan janji-janji kosong, bahkan berani keluar dari profesi sebelumnya. Nah, yang banyak uang juga ikutan nyalon nih...biasa, pengennya sih mau mengabdi, tapi ternyata untuk kekuasaan saja biar terkenal. Hadeuhhh....yang dicari apa sih sebenarnya di Legislatif itu ? kekuasaan ? gajinya ? relasi ? ngangkat martabat Keluarga ? disegani ? dihargai ? atau memang mau mewakili rakyat ? 

Tolong...! jabatan itu bukan mainan atau ajang taruhan, yang bisa dibeli. Tanggungannya rakyat dan negara. 

Nyaleg bukan tempat untuk belajar lagi, disitu ilmu dan pengalaman anda direalisasikan dengan sepenuh hati. Masalahnya sudah cukupkah ilmu dan pengalaman para Bakal Caleg ini sehingga berani nyalon dengan wibawanya masing-masing ?. mungkin coba introspeksi diri dulu daripada nantinya malah menyusahkan rakyat dan memperburuk kepercayaan terhadap lembaga legislatif sendiri. Di sana legislator harus ada untuk rakyat disaat butuh keadilan dalam memperjuangkan haknya. 

Tapi, apa bisa mewakili kalau dulunya Caleg ini benci orang yang turun dijalan memperjuangkan hak-haknya ? Caleg yang cuek dengan Kegiatan-kegiatan di lingkungannya ? atau Caleg ini yang suka ngomongin risih dengan orang-orang yang sering berdiskusi permasalahan bangsa ?. Jika memang para caleg mau mengabdi untuk bangsa dan mau ada perubahan pada bangsa ini, jangan sia-siakan kesempatan untuk menjaga Marwah jabatan legislatif yang siap sedia mewakili rakyat.

Bagi kaum yang menghalalkan uang Rp.50.000,- dan Rp.100.000,- untuk kerugian selama Lima tahun memilih para Caleg tanpa pertimbangan, sebaiknya berhenti untuk memberikan mereka peluang menghancurkan Bangsa-Mu dengan korupsi untuk mengembalikan uang yang telah diberikan kepada anda. 

Gunakan nalar dan hati untuk menentukan para perwakilan rakyat karena suara rakyat tidak akan bisa dibayar dengan jumlah uang. Rakyat butuh keadilan, perlindungan dan kesejahteraan. Itu semua butuh waktu, tidak sesaat seperti menyerahkan uang. Sehingga, perubahan ini kita lakukan bersama-sama oleh pemilih dan yang dipilih. 

Sekali lagi nyaleg bukan pekerjaan untuk cari kekayaan karena telinga anda akan tertutup dari suara rakyat. Perwakilan rakyat adalah pengabdian dan pengabdian itu akan dibayar dengan gaji yang besar, jadi jangan sengasarakan rakyat kecil di bangsa ini. 

Siapapun anda yang menjadi Caleg, baik yang muda, yang tua dan yang punya uang, dengan segela hormat dan kerendahan hati serta penuh penderitaan sebagai rakyat kecil, jadilah pemimpin yang bisa ada untuk rakyat agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat bisa kami rasakan. Dan untuk sesama rakyat Indonesia, mari kita jaga bangsa ini dengan memikirkan jangka waktu yang panjang, bukan kenikmatan sesaat. 

Legislatif bukan kekuasaan untuk kaya, tapi kekuasaan untuk pengabdian.

Indonesia 2019 Untuk Perubahan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline