Lihat ke Halaman Asli

Penulis Senja

Guru Honorer

Berbagai Adat Istiadat Unik Menyambut HUT RI 2024 di Berbagai Daerah

Diperbarui: 1 Agustus 2024   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sragen, 2 Agustus 2024 -- Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, berbagai daerah di Indonesia menggelar beragam adat istiadat dan tradisi unik yang mencerminkan kekayaan budaya bangsa. Dari Sabang sampai Merauke, masyarakat Indonesia bersiap merayakan hari bersejarah ini dengan penuh semangat dan kebanggaan.

Di Aceh, masyarakat menyambut HUT RI dengan menggelar "Peusijuk," yaitu tradisi doa bersama untuk meminta berkah dan keselamatan. Acara ini biasanya diadakan di rumah adat atau meunasah (surau), diikuti dengan makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur atas kemerdekaan.

Di Jawa Barat, khususnya di daerah Cirebon, tradisi "Nadran" yang merupakan ritual sedekah laut dilakukan oleh para nelayan. Mereka melarung sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur dan permohonan keselamatan dalam mencari nafkah. Tradisi ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni seperti wayang golek dan tarian tradisional.

Sementara itu, di Yogyakarta, masyarakat mengadakan upacara "Tumpengan," di mana tumpeng besar yang berisi nasi kuning dan berbagai lauk diarak keliling kampung sebelum akhirnya dinikmati bersama. Tradisi ini melambangkan rasa syukur dan doa untuk kesejahteraan bangsa.

Di Bali, perayaan HUT RI diramaikan dengan "Mekotek," sebuah tradisi perang-perangan menggunakan batang kelapa yang diadakan di Desa Munggu, Kabupaten Badung. Tradisi ini diikuti oleh kaum pria dan dipercaya membawa berkah serta menolak bala.

Di Kalimantan Timur, suku Dayak menggelar "Pawai Huma Betang," yaitu pawai budaya yang menampilkan berbagai tarian dan musik tradisional Dayak. Pawai ini melibatkan seluruh anggota suku dan menjadi ajang untuk menunjukkan kebanggaan akan identitas budaya mereka.

Di Papua, masyarakat menyambut HUT RI dengan "Barapen," yaitu tradisi memasak bersama menggunakan batu panas. Tradisi ini diadakan di halaman rumah atau lapangan desa, diikuti dengan tarian dan nyanyian khas Papua. Barapen melambangkan kebersamaan dan persatuan masyarakat dalam merayakan kemerdekaan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, mengapresiasi berbagai adat istiadat yang digelar untuk menyambut HUT RI. "Tradisi-tradisi ini menunjukkan betapa kayanya budaya Indonesia dan betapa kuatnya rasa persatuan di tengah keberagaman. Ini adalah momen untuk merayakan identitas kita sebagai bangsa yang besar dan beragam," ujar Nadiem.

Perayaan HUT RI juga diisi dengan berbagai lomba tradisional seperti panjat pinang, balap karung, dan tarik tambang yang diselenggarakan di seluruh penjuru tanah air. Lomba-lomba ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mempererat rasa kebersamaan dan semangat gotong royong di antara masyarakat.

Seiring dengan kemajuan teknologi, perayaan HUT RI tahun ini juga diramaikan dengan berbagai acara virtual dan digital. Pemerintah daerah dan komunitas masyarakat mengadakan webinar, konser virtual, dan kompetisi daring untuk melibatkan lebih banyak orang dalam merayakan kemerdekaan, terutama di masa pandemi yang masih mempengaruhi interaksi sosial.

Dengan berbagai kegiatan adat istiadat dan tradisi unik, perayaan HUT RI 2024 diharapkan dapat memperkuat rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Semangat kemerdekaan yang dipupuk melalui tradisi dan budaya ini akan terus hidup dan menjadi warisan bagi generasi mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline