Lihat ke Halaman Asli

Penulis Senja

Guru Honorer

Coffee Clash - Whipped Into Shape [21]

Diperbarui: 2 Mei 2024   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Menghadapi keputusan tentang Alex, Ava dan Leo memutuskan untuk mengambil waktu untuk memikirkan dengan cermat dan tidak terburu-buru. Sementara itu, di Brew Classic, ada kebutuhan untuk memperkuat tim mereka seiring dengan meningkatnya popularitas kafe. Ini membawa mereka ke fase baru: menyusun dan melatih tim yang solid agar bisa menghadapi pertumbuhan yang cepat.

Pagi itu, Brew Classic merasakan semangat baru. Leo telah mengatur jadwal pelatihan khusus untuk seluruh tim, dengan harapan tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka dalam membuat kopi tetapi juga dalam layanan pelanggan. Ava, dengan latar belakangnya dalam manajemen sumber daya manusia, mengambil tanggung jawab untuk mengembangkan modul pelatihan yang mencakup etika kerja, komunikasi, dan kerja tim.

"Kita butuh semua orang di atas kapal dengan keterampilan yang sama dan dedikasi yang sama untuk kualitas dan layanan," kata Ava sambil membagikan paket pelatihan kepada tim yang berkumpul. 

Pelatihan hari itu penuh dengan aktivitas. Staf baru dan lama berpartisipasi dalam sesi cupping, di mana mereka belajar membedakan nuansa rasa dari berbagai biji kopi. Leo, dengan pengalaman luasnya, memimpin sesi dengan semangat, menjelaskan detail dari setiap varietas kopi yang mereka cicipi.

"Perhatikan aroma, kenali cita rasa, dan jangan lupa tentang aftertaste," instruksi Leo, sambil menunjuk ke diagram yang dia persiapkan. Setiap peserta, termasuk Ava, mendekat, mencatat, dan tentu saja, mencicipi.

Setelah sesi cupping, Ava mengambil alih dengan sesi tentang layanan pelanggan. "Ingat, cara kita melayani sebiji kopi dapat membuat perbedaan dalam hari seseorang. Senyum, perhatian pada detail, dan kesabaran adalah kunci," dia menjelaskan, memperlihatkan skenario layanan pelanggan dan mengadakan role-playing untuk mempraktekkan respon terhadap berbagai situasi yang mungkin terjadi.

Kegiatan berlanjut hingga sore hari, dengan tim semakin akrab satu sama lain dan lebih percaya diri dalam keterampilan mereka. Kafe yang semula hanya tempat kerja sekarang mulai terasa seperti keluarga. Sesi hari itu diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana Leo dan Ava secara terbuka mendengarkan saran dan umpan balik dari tim, menegaskan pentingnya setiap suara dalam tim.

Di akhir hari, sambil membersihkan dan merapihkan, Leo berbisik kepada Ava, "Kamu melakukan pekerjaan yang luar biasa hari ini. Tim ini... kau telah membantu membentuk mereka, tidak hanya sebagai pekerja tetapi sebagai bagian dari komunitas Brew Classic."

Ava tersenyum, melihat ke sekeliling kafe yang sekarang kosong. "Ini tentang membuat tempat ini lebih dari sekadar kafe, Leo. Ini tentang menciptakan tempat di mana semua orang bisa tumbuh---termasuk kita."

Mereka meninggalkan kafe dengan perasaan puas, tahu bahwa mereka telah meletakkan fondasi yang kuat untuk tim yang akan membantu membawa Brew Classic ke tingkat berikutnya. Dengan tim yang telah 'whipped into shape', Ava dan Leo kini lebih siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang mungkin datang, termasuk keputusan tentang Alex dan masa depan bersamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline