Lihat ke Halaman Asli

Penulis Senja

Guru Honorer

Coffee Clash - Roast and Toast [12]

Diperbarui: 24 April 2024   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kembali dari perjalanan mengesankan mereka ke Amerika Selatan, Ava dan Leo merasa penuh inspirasi dan siap untuk meluncurkan fase berikutnya dari proyek mereka. Mereka memutuskan untuk mengadakan sebuah acara di kedua kafe yang dinamakan "Roast and Toast," sebuah malam khusus dimana mereka akan memperkenalkan biji kopi baru yang mereka temukan, serta berbagi cerita dan pengalaman yang mereka kumpulkan selama perjalanan.

Malam ini dirancang untuk tidak hanya menyoroti keunikan kopi yang mereka bawa, tetapi juga untuk memperkuat komunitas kopi lokal dengan menghubungkan penggemar kopi, barista, dan pemilik kafe dalam sebuah atmosfer yang hangat dan informatif. Ava mengambil inisiatif dalam menyusun presentasi visual yang menarik, menampilkan foto dan video dari perkebunan, wawancara dengan petani, dan proses produksi kopi yang berkelanjutan.

Leo, di sisi lain, berkonsentrasi pada sisi sensorik acara tersebut. Dia dengan cermat memilih metode roasting yang akan menonjolkan profil rasa unik dari masing-masing varietas kopi baru. Dengan bantuan timnya, Leo juga merancang menu degustasi khusus yang menyertakan berbagai metode penyajian kopi---dari espresso hingga pour-over---agar tamu dapat merasakan perbedaan dan kehalusan setiap kopi.

Seiring matahari terbenam dan lampu di "Brew Classic" dan "Modern Grind" menyala, tamu mulai berdatangan, disambut dengan aroma kopi yang baru disangrai dan suasana yang ramah. Musisi lokal mengisi ruangan dengan musik akustik, menambahkan nuansa santai pada malam itu.

Ava membuka acara dengan sebuah pengantar yang penuh gairah, menceritakan perjalanan mereka dan pentingnya mendukung perkebunan kopi yang berkelanjutan. "Setiap cangkir kopi yang kita nikmati memiliki asal-usul dan cerita," kata Ava, membagikan betapa pentingnya memahami dan menghargai proses yang membawa kopi dari tanah ke cangkir kita.

Setelah pengantar Ava, Leo mengajak tamu melalui sesi degustasi. Dia menjelaskan karakteristik tiap biji kopi yang mereka cicipi---menyoroti ketinggian tempat biji itu ditanam, jenis tanah, dan metode pengolahan yang digunakan. Setiap tamu diberi kesempatan untuk mencatat catatan rasa mereka sendiri, membuat malam itu menjadi interaktif dan edukatif.

Acara itu puncaknya adalah pemutaran film pendek yang mereka produksi selama perjalanan, menampilkan wawancara mendalam dengan petani kopi dan menyoroti kehidupan sehari-hari mereka. Film itu dirancang tidak hanya untuk mengedukasi tetapi juga untuk menarik empati dan dukungan bagi petani dan praktek pertanian berkelanjutan.

Di akhir malam, banyak tamu merasa lebih terhubung dengan komunitas global pembuat kopi dan lebih berkomitmen untuk membuat pilihan yang lebih bertanggung jawab. Mereka tidak hanya meninggalkan kafe dengan pengetahuan baru dan pengalaman yang berharga, tetapi juga dengan pemahaman yang lebih dalam tentang dampak positif yang dapat mereka bawa dengan setiap cangkir kopi yang mereka beli dan nikmati.

"Roast and Toast" menjadi lebih dari sekedar acara; itu menjadi pernyataan komunitas yang berdedikasi untuk merayakan dan mendukung keberlanjutan dalam industri kopi, membuktikan bahwa setiap pilihan, tidak peduli sekecil apa pun, memiliki kekuatan untuk membuat perbedaan yang besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline