Lihat ke Halaman Asli

Kertaning Tyas

Pendiri Lingkar Sosial Indonesia

Pencanangan Program Desa Inklusi Bebas Kusta di Kabupaten Pasuruan

Diperbarui: 30 Juni 2021   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Hari yang cerah menjelang tengah hari, Rabu, 16 Juni 2021 di Pendhopo Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Nampak beberapa santri memainkan terbang, salah satu jenis alat musik tabuh sambil mengumandangkan sholawat, kemudian Camat Nguling didampingi lintas sektor memotong pita peresmian yang membentang diantara tiang gawangan bertuliskan Desaku dan Bengkura Mas.

Momen tersebut adalah saat pencanangan Desa Inklusi Bebas Kusta (DesaKu) sinergitas inovasi Bengkura Mas. Hadir dalam acara tersebut diantaranya Camat Nguling, Drs. Bunardi, didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr. Syaiful Anam SE, didampingi Dian Titisari Putrikusuma (PJ Kusta  Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan), dr Eko Santoso Machfur (Kepala UPTD Kesehatan Nguling, serta Eriyanti (PJ Kusta Puskesmas Nguling).

Selain itu hadir pula perwakilan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, seluruh Kepala Desa di Kecamatan Nguling, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

DesaKu merupakan program Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), sebagai proyek kerjasama Kementerian Kesehatan RI dan NLR yang bertujuan meningkatkan peran aktif orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK). Dimulai dari Kabupaten Pasuruan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Pasuruan melalui Puskesmas Nguling, program DesaKu akan dikembangkan di kota/kabupaten lainnya di Indonesia.

Sedangkan Bengkura Mas merupakan inovasi kesehatan Puskesmas Nguling yang artinya Bebaskan Nguling dari Kusta Mandiri Bersama Masyarakat. Inti dari inovasi ini adalah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama "menggerebek kusta" baik dalam penemuan kasus kusta sejak dini, pengobatan, pengawasan minum obat, hingga rutin kontrol sesuai jadwal, serta pemberdayaan bagi OYPMK. Ketetapan inovasi Bengkura Mas termuat dalam Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Nguling, Nomor : 440/012/424.072.35/2019.

Dimulai dari Kabupaten Pasuruan, program DesaKu ini akan dikembangkan di seluruh kota-kota dan kabupaten lainnya di Indonesia. Alasan dipilihnya Kabupaten Pasuruan sebagai wilayah rintisan atas pertimbangan angka kusta yang cukup tinggi. Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat, sampai 11 Januari 2019 lalu, terdapat 2.610 penderita tersebar di 38 kabupaten/kota. Tertinggi kasus kusta ditemukan di Madura, dengan rincian sebanyak 381 orang di Sumenep, 232 orang di Sampang, dan 207 orang di Bangkalan. Selanjutnya Kabupaten Pasuruan berada di peringkat 4 tertinggi mencapai 193 penderita kusta, disusul Kabupaten Lumajang 171 penderita, dan Probolinggo 125 orang.

Lihat video Pencanangan Desa Inklusi Bebas Kusta sinergitas inovasi Bengkura Mas di Pasuruan: 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline