Lihat ke Halaman Asli

jaucaw

pelajar

Kok Gini Ya?

Diperbarui: 11 Agustus 2023   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber; https://www.kompasiana.com/jaucaw/64d456f808a8b5782e18ce52/ojo-dibanding-bandingke

Pada tulisan sebelumnya, saya agak menyinggung tentang proses.

Faktanya jika saya mengejar sesuatu dengan penuh ekspektasi dan effort, sejauh ini malah jauh dari ekspektasi alias tidak berhasil. Sebaliknya saat saya berharap sekadarnya dan berusaha semampunya, justru saya mendapatkan achievement luar biasa. Pokoknya diluar ekspektasi lah.

Kebanyakan orang percaya pada aturan tak tertulis bahwa usaha tidak akan menghianati hasil. Tapi experience yang terjadi pada diri saya agak menyalahi ketentuan itu.

Sebenarnya saya agak takut untuk menuliskan ini, tapi setelah saya ngobrol dengan beberapa teman ternyata ada yang relate juga. Ini hanyalah asumsi yang terbangun dari perjalanan yang relative singkat. Bukan sebuah kesimpulan yang mewakili pengalaman orang yang punya gelisah identik.

Saya tetap iman bahwa Tuhan melalui kuasanya senantiasa mengendalikan apapun di alam semesta ini, bahkan urutan daun jatuh pun tidak lepas dari pertimbangan-Nya. Saya juga tidak lupa bahwa usaha manusia punya andil dalam penetapan hasil akhir.

Sampai sekarang saya masih memberi label terhadap tujuan-tujuan saya. Mana tujuan jangka panjang dan mana tujuan jangka pendek. Mana yang harus diwujudkan dengan effort yang berlipat, dan mana yang tidak.

Meskipun begitu tetap saja. Sesuatu yang saya kejar dengan kerja keras setengah mati akan mandek ditengah jalan.

Yang saya takutkan adalah, experience-experience itu menjadikan saya sebagai orang yang meremehkan apapun. Sebab tahu, jika terlalu diperjuangkan akan gagal. Padahal mindsetnya tidak boleh begitu.

Sejak sadar tentang hal tersebut, saya mulai memperbaiki mindset. Jika usaha yang biasa saja bisa meraih sesuatu, apalagi jika usaha saya berlipat ganda?  Tatapikir ini saya gunakan supaya berhenti meremehkan sesuatu.

Penting juga untuk mengkalkulasi peluang dan mengklasifikasi potensi, supaya tidak terjerembab pada kenaifan yang pilu. Memang, tidak ada yang tidak mungkin. Tapi terlepas dari factor X berupa kun fayakun-Nya, sebagai manusia yang hanya bisa merencanakan harus punya planning dan strategi yang terukur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline