Kota Batu kembali dikunjungi oleh musisi papan atas dari ibukota. Kali ini yang singgah di Kota Batu adalah Melly Goeslaw dan Mel Shandy yang kali ini merupakan bagian dari kelompok musik religi “Ki Ageng Ganjur” pimpinan Al Zastrouw Ngatawi. Selain Melly Goeslaw dan Mel Shandy, kelompok musik religi ini juga mengusung musisi-musisi seperti Anto Baret, Budi Cilok (yang terkenal dengan suaranya yang sangat mirip dengan Iwan Fals), serta Ekshan Skuter.
Acara yang digelar tanggal 3 Juli 2015 dengan tema “Coklat Kita Ngabuburit” ini digelar di Jl.Munif Kota Batu. Jalan yang terletak tepat di sebelah selatan Alun-alun Kota Batu ini memang sudah menjadi langganan untuk panggung-panggung kelas nasional.
Kota Batu yang terletak di provinsi Jawa Timur memang sudah sangat terkenal dengan wisatanya. Tiap liburan kota ini selalu ramai dikunjungi para wisatawan dari hampir seluruh Indonesia. Dinas pariwisata kota ini aktif menyelenggarakan acara-acara musik bertaraf nasional yang disajikan secara gratis, sehingga acara tersebut dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Kota Batu dan sekitarnya.
Secara bergantian para musisi satu-persatu mengisi acara yang digelar dari pukul 15.00 hingga 22.00. sebagai pembuka Ekshan Skuter dengan penuh meyakinkan menyanyikan beberapa lagu sambil memainkan gitar akustik. Kemudian setelah jeda untuk berbuka puasa dan sholat tarawih sampai kira-kira pukul 19.30, acara kembali dilanjutkan dengan menampilkan Budi Cilok yang membawakan lagu-lagu Iwan Fals, kemudian disusul dengan penampilan Mel Shandy dengan lagu “Bianglala” nya, kemudian Anto Baret dengan lagu setengah puisi, dan ditutup dengan penampilan Melly Goeslaw dengan lagunya yang terkenal “Bunda” serta beberapa lagu lainnya.
Minat masyarakat terhadap acara ini cukup besar, Jalan Munif penuh sesak dengan penonton yang ingin dapat berdiri sedekat mungkin dengan panggung yang dibatasi dengan pagar besi. Di depan pagar besi duduk berjajar para petinggi Kota Batu seperti Bapak Walikota dan Kapolres Kota Batu.
Acara ini mulai awal pertunjukan hingga akhir berlangsung dengan aman dan tertib. Sebuah bukti bahwa masyarakat mulai menyadari bahwa sebuah pertunjukan musik akan dapat dinikmati dengan nyaman jika tidak ada kekacauan.
***
Jatz, 04 Juli 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H