Lihat ke Halaman Asli

Ilusi Uang

Diperbarui: 8 Desember 2015   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dulu waktu saya masih sd, uang saku 50 rupiah bisa buat jajan 2 jenis makanan. Dapat ea potong dan sebuah roti. Sekarang mungkin sudah tidak ada yg mau melihat uang 50 rupiah.

Dulu waktu saya masih smp, naik angkot cukup dengan 500 rupiah. Sekarang anak sekolah naik angkot 2000  rupiah. Empat kali lipat.

Dulu saya masuk kuliah cukup dengan 5 juta rupiah. Tahun ini di universitas yang sama sudah sepulih kali lipatnya.

Kata orang itu karena inflasi, harga barang dan jasi selalu naik setiap tahun. Tapi kata saya itu karena uang kehilangan nilainya. Karena jumlah uang terus bertambah. Apalagi sekarang disaat uang elektronik sudah jamak digunakan. Lihatlah pada laman bi.go.id maka kita akan dapatkan informasi pertumbuhan jumlah uang yg beredar. M0, M1, M2.

Setiap tahun nilai uang terus berkurang.  Tak peduli siapapun kita, uang kita akan turun nilainya. Tapi anehnya kok semua orang tenang tenang saja.

Tak ada yg protes. Tak ada yg komplain. Tak ada yg bertanya-tanya. Tak ada yg ingin merubah siatem ini. Padahal sudah terjadi pencurian kekayaan secara masal.

Semoga suatu saat sistem ini akan berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline