Budidaya kepiting apartemen merupakan sebuah budidaya kepiting dengan menggunakan media box dan ditempatkan secara bertingkat seperti apartemen. Tiap-tiap box hanya berisi satu kepiting yang bertujuan agar tidak ada saling memangsa kepiting satu dengan yang lainnya.
Budidaya kepiting apartemen ini sudah dilakukan oleh anggota kelompok budidaya ikan (POKDAKAN) di wilayah Kebumen yang bernama Sujadi. Sujadi melakukan kegiatan usaha ini di halaman belakang rumahnya yang berlokasi di Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen.
Faktor yang membuat Sujadi melakukan budidaya kepiting bakau dikarenakan pada saat melakukan pembuatan sumur bor, Sujadi mendapati bahwa air sumurnya mengandung kadar garam yang sangat tinggi yaitu sekitar 12 ppt kandungan salinitasnya.
Budidaya kepiting apartemen ini bisa menampung kurang lebih 1.800 ekor kepiting bakau. Benih kepiting yang digunakan untuk budidaya didapatkan dari nelayan pesisir yang ada di wilayah Kebumen. Pembesaran kepiting bakau ini hingga waktu panen membutuhkan waktu sekitar 3 bulan.
Secara ekonomis, budidaya kepiting apartemen ini sangat menguntungkan, harga jual yang dipatok yaitu sekitar Rp.120.000/kg kepiting bakau yang mana ukuran satu ekor kepiting bakau berkisar 300-400 gram.
Menurut Sujadi, perawatan budidaya kepiting apartemen ini terbilang cukup mudah. Pengairan budidaya kepiting ini dilakukan yaitu dengan mengairi box-box kepiting mulai dari tingkat yang paling atas hingga ke bawah.
Pemberian pakannya menggunakan ikan yang dipotong dengan ukuran kecil lalu diberi dalam waktu dua hari sekali. Selain itu, perawatan lain yang dilakukan yaitu pemberian garam krosok pada saat tingkat salinitas airnya berkurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H