Bangunan Loji jaman kolonial ini mendadak tenar disebut dengan nama Rumah Pocong Sumi Kotagede atau Rumah Pocong Kotagede semenjak digunakan sebagai lokasi syuting sebuah acara misteri yang berkaitan dengan dunia gaib pada tahun 2012 silam.
Semenjak itu nama bangunan yang oleh warga setempat disebut dengan nama “Omahe Mbah Digdo” yang berarti rumahnya Mbah Didgo sudah menjadi viral di dunia maya dengan nama “Omah Pocong”.
Lokasi rumah kuno ini berada di Gang Soka, sebuah jalan yang sudah diperkeras sejak tahun 1930-an, pada jaman ISKS Pakubuwono X (PB X), Raja Kasunanan Surakarta masih bertahta.
Letaknya berada di sebelah timur jalan dan sebelah utara dari sebuah gardu yang atapnya melintang di tengah jalan Gang Soka. Sebuah bangunan gardu lama yang juga dibangun di masa PB X, yang sekarang dikenal dengan nama Posmalang.
Rumah Mbah Digdo, yang nama lengkap Mbah Digdo ini adalah Atmosoedigdo, dibangun kira-kira pada akhir abad ke sembilan belas. Atmosoedigdo adalah seorang saudagar kaya yang terpandang di Kotagede pada akhir abad ke sembilan belas hingga awal abad ke duapuluh, yang memiliki usaha di bidang logam mulia dan berlian.
Semenjak rumah Mbah Digdo ini dipergunakan untuk syuting acara yang berkaitan dengan misteri dari dunia gaib pada tahun 2012 hingga tahun 2019 yang kemudian pintu gerbang rumah kuno ini tertutup dan dipasangi tulisan tidak lagi memperbolehkan adanya peliputan untuk mengisi konten di media sosial.
Sudah tak terhitung berapa banyaknya kisah yang mengulas sisi misteri alam gaib di rumah ini, entah berupa tulisan, foto dan rekaman video yang kemudian dibagikan ke media sosial. Tentu saja dengan berbagai macam versi dari si pengunggah tulisan maupun video yang dibuat sesuai kondisi masa kini.
Namun bagaimana dengan kondisi rumah ini sebelum dipergunakan untuk syuting yang berkaitan dengan dunia gaib pada tahun 2012? Adakah hal-hal yang berkaitan dengan dunia gaib, yang mistis, yang tak bisa diterima nalar yang terjadi di rumah ini pada waktu-waktu lampau?
Untuk mengetahuinya, penulis sengaja menghubungi mereka yang dahulu pernah menempati rumah Mbah Digdo ini, dan juga mencari informasi melalui warga sekitar yang sekiranya mengetahui tentang orang-orang yang pernah menempati rumah kuno ini.
1. Kang Tri
Orang yang pertama kali penulis hubungi adalah Kang Tri, warga kampung Citran, Jagalan Kotagede, yang saat sekarang membuka usaha warung angkringan di pinggir sungai Gajah Wong di sebelah timur Dam Mrican.