Jam masih menunjukkan pukul sepuluh malam, namun Ratri sudah merasa mengantuk. Segelas kopi panas yang tadi diminum tak membuatnya lebih lama untuk tetap terjaga.
Dilepaskannya kaca mata minus dua dan diletakkannya di meja kecil yang ada di samping kasur. Matanya yang bulat menjadi semakin mengecil karena rasa kantuk yang menderanya.
Namun karena hawa udara malam itu agak panas sehingga membuatnya gerah dan jadi susah untuk tidur walau sudah merebahkan dirinya di tempat tidur dalam waktu yang cukup lama.
Saat itu suaminya yang bernama mas Karno kebetulan sedang ada workshop selama 4 hari di luar kota, sehingga hanya Ratri sendiri yang tinggal di rumah, sementara itu kedua orang putrinya tinggal bersama kakek dan neneknya di kota yang lain untuk keperluan sekolah mereka.
Dalam kondisi yang tidak terjaga sepenuhnya, Ratri melihat sang suami sedang melepas ikat pinggang, lalu menaruh tas di meja dan tak lupa memandang dirinya sambil tersenyum manis dan dilanjutkan seperti sedang otak-atik mengerjakan sesuatu di mejanya.
Sambil melawan rasa kantuk Ratri menyapa suaminya sambil mengulurkan kedua tangannya bergaya manja, "Koq sudah pulang mas?" Tapi sepertinya sang suami ini diam dan tidak menanggapinya.
Dengan rasa malas Ratri bangun sambil mengambil kacamatanya. "Astaga, astagfirullah!"jeritnya. Ternyata ketika sudah memakai kacamata dan hendak bangun dari tempat tidur, sosok yang tadi seperti suaminya yang tersenyum manis itu dan kemudian otak-atik mengerjakan sesuatu di meja kerjanya sudah tak ada lagi. Pun demikian di tempat tidur yang ada di dekatnya. Tidak ada siapa-siapa di tempat itu.
Ratri pun jadi ingat jika waktu itu mas Karno memang sedang berada di luar kota untuk mengikuti workshop. Dengan rasa takut, dinyalakannya semua lampu penerangan yang ada di rumah itu. Semua jadi terang benderang, tak terkecuali kamar mandi yang ada di belakang.
Setelah semua lampu penerangan yang ada di rumahnya menyala dengan terang benderang, Ratri pun kembali menuju ke kamar dan tidur dengan menyelimuti seluruh tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Tak lupa sebelum tidur dia membaca doa serta membaca ayat-ayat suci Al Quran, memohon kepada Allah SWT agar sosok yang mirip suaminya itu tidak muncul lagi di kamar itu.
Bukan hanya sekali saja Ratri menemui keanehan di rumah yang baru ditempatinya itu. Beberapa hari setelah suaminya pulang dari workshop pun masih ada kejadian yang membuatnya ketakutan.