Sehabis berkunjung ke kantor PLN (5/8/2019) Senin kemarin, Pak Jokowi tampak kesal dan marah. Wajar sebagai kepala negara beliau marah karena listrik padam sehingga hampir separoh pulau Jawa.
Namun marah saja juga tak cukup, Pak Jokowi sebagai presiden juga harus ada mencari solusi agar peristiwa padamnya listrik secara massal seperti ini tidak terulang kembali. Harus berani mengeluarkan terobosan-terobosan demi pemerintah mampu menyediakan energi terbarukan selain dari minyak dan batubara.
Dalam pemikiran saya, Pak Jokowi sebagai presiden, kiranya sudah harus menginisiasi agar listrik yang bersumber dari tenaga surya dan tenaga angin mulai dipergunakan untuk mendampingi pembangkit listrik yang sudah ada selama ini. Dengan demikian jika persediaan batubara sebagai sumber daya listrik yang menipis, negara kita tidak perlu cemas karena sudah ada penggantinya yang justru malah lebih ramah lingkungan.
Bukankah dengan modal dasar lokasi negara kita yang berupa kepulauan di daerah khatulistiwa ini sudah menguntungkan buat mendirikan pembangkit listril tenaga surya dan tenaga angin (ombak). Sinar matahari yang tampak sepanjang tahun, baik di musim kemarau maupun musim hujan. Dua musim ini juga menunjukkan adanya pergerakan angin yang konstan menuju ke khatulistiwa baik yang berasal dari benua Asia maupun yang berasal dari benua Australia.
Dengan sudah adanya modal utama yang tersedia, sekarang tinggal bagaimana pemerintahan Pak Jokowi membuat peraturan undang-undangnya (bersama DPR). Bisakah kedua lembaga eksekutif dan legislatif ini bersama-sama untuk sepakat dan tanda tangan mengesahkan aturan undang-undanya? Lalu Pak Jokowi mengeksekusinya. Itu yang penting!
Di sini saya sekarang menagih ucapan Pak Jokowi yang pernah dilontarkannya. Katanya sekarang ini bapak sudah tak ada beban untuk bekerja 5 tahun ke depan. Buktikan saja pak, apakah pemerintahan bapak ini bisa mensukseskan berdirinya pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga angin di setiap daerah guna menyediakan energi terbarukan sebagai bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. Sehingga ada harapan bagi anak cucu kita semua bisa melihat indahnya langit yang biru dan udara yang relatif lebih bersih di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H