Lihat ke Halaman Asli

Jati Kumoro

nulis di podjok pawon

Lowongan Pekerjaan, Ada yang Berminat?

Diperbarui: 15 Juli 2019   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: dictio.id

Teras rumah kos-kosan "Medayen" tampak gayeng. Suara canda dan kelakar para penghuninya yang tertawa terbahak-bahak terdengar hingga seberang jalan dengan jelasnya. Semua itu gara-gara mbah Saridjo dengan pengumumam adanya lowongan pekerjaan.

Berawal dari obrolan santai namun entah mengapa menjadi serius ketika mbah Saridjo membicarakan soal adanya lowongan pekerjaan paruh waktu di pabrik sandal cap Jago Kluruk, yang berlokasi di pinggir kota Mranjen.

Menurut Mbah saridjo, gaji per bulannya lumayan masih ditambah uang makan dan transportasi. Juga ada uang lembur segala.

Tentu saja berita ini sangat menarik untuk orang-orang seperti Kuntoro, Pringgo dan Purnomo. Maklum, sebagai mahasiswa dengan uang kiriman yang pas-pasan perbulannya, ada peluang sekecil apapun demi mendapat  tambahan uang  tentu akan sangat berguna, paling tidak jika malam Minggu bisa untuk mengajak pacarnya menonton film dan makan di rumah makan padang, bukan di angkringan sambil nonton kereta api lewat.

Yang paling antusias dengan adanya lowongan itu adalah Pringgo  yang  kemudian bertanya bertanya tentang syarat-syarat lamaran kerjanya dan apa pekerjaannya. Mbah Saridjo hanya bilang jika syaratnya gampang, asal mendaftar dengan membawa fotokopi KTP dan bukti ijazah SMA saja sudah cukup.

Soal pekerjaannya juga mudah kata mbah Saridjo. Cuma disuruh 'kluruk' (yang dalam bahasa Indonesia artinya berkokok) menemani yang bekerja. Setelah menjawab seperti itu mbah Saridjo bergegas pergi dengan segera sambil menahan tawa.

Mendengar jawaban seperti itu, Pringgo dan kedua temannya hanya melongo dan 'matanya mendelik' ke arah mbah Saridjo. Tak berapa lama kemudian ketiga orang itu baru sadar jika mereka tengah 'dikerjai' oleh mbah Saridjo.

"Owalahhh mbah...mbah, tiwas serius le nanggapi. Dasar wong tuwo gemblung....!" ucap Pringgo yang kemudian diikuti dengan tertawa bersama Kuntoro dan Purnomo. Mbah Saridjo rupanya juga sudah tak mampu menahan tertawanya jadi tertawa perpingkal-pingkal mendengarnya.

podjok pawon, Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline