Menarik! Itu vote yang saya berikan setelah membaca tulisan Kompasianer Sri Wintala Achmad yang berjudul "Sejarah Perang, Makar, dan Perebutan Kekuasaan Kerajaan-Kerajaan di Jawa". Sebuah ringkasan sejarah politik Jawa sejak abad ke-7 hingga abad ke-18, yang selalu diwarnai intrik dan makar hingga perang dalam memperebutkan kekuasaan sebagai penguasa Jawa.
Sebagai penyuka dan penikmat sejarah Jawa, saya tidak begitu kesulitan untuk bisa mengerti dan memahami isi tulisan seperti itu. Maklun sejak masih sekolah di sekolah dasar, pelajaran sejaran ini adalah satu-satunya pelajaran yang paling saya sukai dan hingga sampai sekarang pun masih sedikit hafal seperti apa urut-urutannya peristiwa peralihan kekuasaan di Jawa di masa silam.
Atas dasar itulah saya berani "urun rembug" bahwa tulisan kompasianer Sri Wintala Achmad masih perlu ditambahi lagi karena masih ada satu hal yang kurang dalam penyampaiannya, yaitu munculnya Kadipaten Pakualaman di wilayan yang dahulunya menjadi bagian wilayah kekuasaan Kasultanan Yogyakarta pada tahun 1813.
Bagaimanapun juga munculnya Kadipaten Pakualaman setelah Inggris dibawah pimpinan Sir Thomas Stanford Raffles menguasai Jawa itu tidak muncul begitu saja jika tidak ada sesuatu yang dianggap menguntungkan kekuasaan Raffles. Ada intrik politik dibelakangnya, itu pasti!.
Demikianlah sekedar tanggapan saya atas tulisan Kompasianer Sri Wintala Achmad. Semuga urun rembug ini bisa bermanfaat. Terima kasih dan salam sehat untuk semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H