Selama ini pembahasan mengenai sejarah kerajaan Singhasari lebih banyak mengacu kepada kitab Pararaton. Kitab tentang raja-raja yang sama sekali tak diketahui siapa penulisnya.
Dengan diketemukannya prasasti Mula Malurung, sudah saatnya sejarah kerajaan Singhasari harus ditata ulang kembali dan ditempatkan sebagaimana mestinya. Lalu apakah Kitab Pararaton akan dibuang begitu saja?
Tentu saja tidak! Kitab Pararaton masih juga tetap dipergunakan. Namun tentu saja keakuratan catatan sejarahnya tak sebaik prasasti Mula Malurung.
Bagaimana dengan kisah keris Mpu Gandring yang bersumber dari kitab Pararaton? Tentu saja dengan adanya prasasti Mula Malurung, kisah tersebut sudah tidak berlaku lagi sebagai sebuah peristiwa sejarah. Dengan demikian sejarah keris Mpu Gandring sekarang hanya tinggal sebagai dongeng saja.
Sama halnya dengan para pelaku sejarahnya. Semua harus ditata ulang dan disesuaikan dengan isi dari prasasti Mula Malurung. Dengan demikian akan tersusun sebuah narasi sejarah yang tampil seobjektif mungkin dengan mengurangi mitos-mitos yang ikut menyertainya.
podjok pawon, April 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI