Lihat ke Halaman Asli

Jati Kumoro

nulis di podjok pawon

Bule, Negro, dan Cino Itu Ungkapan Kata Rasis

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam ilmu Antropologi dikenal adanya pembagian ras manusia yang terdiri dari 3 ras utama atau yang dominan terdapat di seluruh belahan dunia. Manusia digolongkan dalam Ras Kaukasoid, Ras Negroid dan Ras  Mongoloid.  Setiap ras manusia yang disebutkan itu memiliki ciri-ciri fisik yang sangat berbeda satu sama lain, baik dari warna kulit, bentuk rambut,bentuk mata dan bibirnya.

Perbedaan yang ada dalam disiplin ilmu Antropologi itu hanya sebagai penggolongan manusia saja yang berdasarkan ciri fisiknya semata, bukan dalam pengertian yang saling merendahkan satu sama lain. Termasuk juga dengan kebudayaan masyarakatnya, dimana ras-ras manusia itu berada dan tinggal.  Tidak ada yang lebih superior maupun inferior dalam menilai  suku bangsa pendukung suatu kebudayaan antara yang satu dengan lainnya.

Kaitannya dengan ungkapan kata bule, negro dan cino, yang sering kita dengar maupun ucapkan, jelas hal ini bertentangan dengan paham yang ada dalam ilmu Antropologi. Kata bule, yang dimasyarakat kita menunjuk pada seseorang yang berciri ras Kaukasoid, atau orang yang berkulit putih, berhidung mancung dengan badan yang relatif lebih besar dan tinggi fisiknya serta berambut pirang. Anehnya, istilah bule yang diungkapkan ini tidak ada pengaruhnya sama sekali di dalam masyarakat kita.

Kemudian dengan ungkapan kata Negro, yang menunjuk pada orang yang berkulit hitam, rambut keriting dan berbibir tebal, juga tidak menjadi masalah jika kita ungkapkan di masyarakat kita. Akan tetapi, kata cino, yang menunjuk pada ras Mongoloid yang kulitnya kuning, berambut lurus dan bermata sipit, menjadi masalah besar jika kita ungkapkan kata-kata tersebut di dalam masyarakat kita.

Tidak berbeda dengan kata negro, yang kalau di Amerika akan menimbulkan ketegangan sosial jika ungkapan itu dikeluarkan untuk menyebut orang-orang yang aslinya berasal atau keturunan penduduk asli Afrika. Mereka tidak suka disebut negro, dan menyebut dirinya dengan istilah American Africans.

Kembali ke masalah kata bule yang ada dimasyarakat kita. Di Jawa misalnya, jika anda menyebut kata bule, hal ini kemungkinan besar akan mengacu pada sesosok binatang dan bukan manusia, yaitu binatang kerbau. Orang jawa akan bilang "kebo bule", kerbau yang seluruh tubuhnya berwarna putih dan dikeramatkan oleh sebagian masyarakat Jawa.

Dari uraian diatas, sudah sepantasnya kita kembali menjunjung tinggi semangat kesamaan derajad  pada seluruh umat manusia. Pergunakanlah ungkapan-ungkapan yang sudah semestinya sehingga terbebas dari sikap dan sifat rasis, yang hanya akan menimbulkan pertentangan antar umat manusia.

Semoga berkenan dan bermanfaat.

Salam Bahagia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline