Berita kelangkaan BBM bersubsidi terus saja muncul dalam tiga hari terakhir ini. Antrean panjang nan berkelok baik roda dua maupun empat, seolah-olah menjadi pemandangan yang umum terjadi di setiap SPBU. Semua itu dilakukan demi memperoleh BBM bersubsidi untuk kendaraan mereka.
Melihat antrean yg mengular, rasanya perasaan ini jadi miris. Sudah demikian miskinkah kita ini sehingga demi kelancaran transportasi kendaraan, kita harus dilakukan antrian sedemikian panjang dan memakan waktu berjam-jam?
Jika demi mendapatkan harga BBM yang bersubsidi saja kita harus antri berjam-jam, padahal kita mengendarai kendaraan roda empat atau motor roda dua yang terbaru, layakkah kita melakukannya? Mari kita renungkan sendiri jawabannya.
Jangan-jangan kita ini adalah orang yang kaya secara materi, namun miskin jiwanya. Jangan-jangan kita sendiri yang selama ini membikin orang lain yang seharusnya menerima subsidi jadi semakin terpinggirkan. Ah, kalau itu yang terjadi, betapa nistanya jiwa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H