Lihat ke Halaman Asli

Jati A.

Pendidik di Universitas Jember

Pendampingan Transformasi "Destana" Pratama Menuju Utama Desa Klungkung

Diperbarui: 9 November 2023   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FGD Pelatihan dan Praktik Penyusunan Kajian Risiko Bencana (Sumber: dok. tim pendampingan, 2023)

Paradigma penanggulangan bencana kini mulai bergeser dari area responsif menuju antisipatif, demikian pula dengan tanggung jawab penanggulangan bencana, yang secara utama bergeser menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, desa/ kelurahan. Program Desa Tangguh Bencana (Destana) sebagai perwujudan dari program penanggulangan bencana yang antisipatif dan tanggung jawab pada pemerintah desa/ kelurahan. Kehadiran Destana Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember salah satunya yang sejak tahun 2018 dari segi organisasi dan  kelembagaan, serta program masih jauh "panggang dari api", padahal di desa ini  terdapat banyak potensi bencana seperti banjir, banjir bandang, longsor, kekeringan, dan kebakaran. Alih-alih menjadi tingkat Desa Tangguh Bencana Utama, Pratama pun juga masih belum cukup berdaya.

Drs. Joko Mulyono, M.Si selaku ketua kelompok riset-pengabdian kepada masyarakat (Keris-Dimas) Pusat Analisa dan Kajian Bencana (PUSAKA) Universitas Jember bersama dengan tim anggota, Dra. Elly Suhartini, M.Si.,   Jati Arifiyanti, S.Sosio., M.A.,  Nurina Adi Paramitha, S.Sos., M.Sos., dan Lukman Wijaya B., S.Sos., M.A. melakukan pendampingan kepada Destana Klungkung selaku mitra, desa binaan. Pendampingan dalam rentang waktu bulan Maret hingga Juli 2023 ini, dilakukan guna mewujudkan transformasi Destana Pratama Menuju Utama.

Urgensi pendampingan guna Destana Klungkung dapat lebih bermanfaat dalam mengemban penanggulangan bencana di desanya, sehingga bencana akan dapat diantisipasi, dikurangi risikonya, dan dapat dikelola dengan baik. Pendampingan dimulai dengan melakukan penguatan kelembagaan Destana, penyusunan program penanggulangan bencana, dan pelaksanaan program, hingga pendampingan exit strategi keberlanjutan program yang nantinya akan berjalan simultan pada tahun selanjutnya.

Pendekatan tim pengabdian kepada forum Destana Klungkung dan tokoh desa adalah secara partisipatif dengan teknik pendampingan, ceramah, mapping, dan tutorial. Menariknya, terciptanya produk dokumen hasil dari pelatihan mapping hazard, kerentanan, kapasitas, penilaian risiko bencana dan rekomendasi hasil kajian risiko bencana, yang berupa penilaian ancaman, pemeringkatan ancaman, karakter ancaman bencana, penilaian risiko bencana, penetapan rekomendasi kegiatan pengurangan risiko bencana dan peta hazard bencana Banjir Bandang serta peta tingkat risiko Banjir Bandang di Desa Klungkung.

Rangkaian kegiatan pendampingan terdiri dari:

  • Revitalisasi organisasi Destana
  • Penguatan manajemen bencana
  • Penguatan kepemimpinan
  • Penguatan manajemen organisasi Destana
  • Pelatihan mapping hazard, kerentanan, dan kapasitas
  • Pelatihan penyusunan Kajian Risiko Bencana

Drs. Joko Mulyono, M.Si menyampaikan, "Pendampingan ini merupakan tahun pertama, yang nanti akan berjalin kelindan pada tahun kedua, dan ketiga, hingga transformasi Destana Pratama menuju Utama bisa tercipta". Tentunya, dalam hal ini dibutuhkan wujud kolaborasi antar multi sektor (stakeholder), agar Destana Klungkung berdaya dalam penanggulangan bencana, khususnya banjir bandang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline