BLORA - Penyebaran penularan virus COVID-19 di Indonesia harus ditekan semaksimal mungkin. Selain dengan vaksinasi, upaya pencegahan penularan COVID-19 dapat dilakukan dengan mematuhi protokol kesahatan sehingga terbentuk perilaku disiplin hidup sehat seperti menerapkan program 3M dalam kehidupan sehari-hari. 3M merupakan kependekan dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Pemerintah saat ini sedang menggencarkan program 3M sebagai kunci utama penanganan COVID-19 yang wajib untuk dipatuhi oleh masyarakat. Tak hanya di lingkungan masyarakat, pemerintah juga menggencarkan program 3M ini di lingkungan sekolah.
Hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) agar dapat berjalan kondusif dan berkelanjutan tanpa meningkatkan angka penyebaran penularan COVID-19 di sekolah.
Hal inilah yang menjadi perhatian Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro yaitu Jathu Rianti yang sedang melakukan kegiatan KKN dengan daerah penerjunan di Desa Japah, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora.
Berdasarkan hasil pemantauan langsung, penerapan 3M belum terlaksana secara maksimal karena siswa dan masyarakat belum menggunakan masker dengan baik dan benar, tidak mencuci tangan karena kurangnya fasilitas cuci tangan, dan masih terdapat kegiatan berkerumun atau tidak menjaga jarak.
Apabila penerapan 3M belum berjalan optimal maka dapat mengakibatkan kemungkinan melonjaknya kembali angka kasus COVID-19 di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan program 3M dalam kehidupan sehari-hari.
Rabu (10/11/2021) dilaksanakan kegiatan yang pertama yaitu sosialisasi terkait pentinya pencegahan penularan COVID-19 kepada ibu -- ibu PKK Desa Japah. Mahasiswa juga mengajarkan dan mempraktekkan cara pembuatan handsanitizer alami dari daun sirih, lidah buaya dan jeruk nipis. Kemudian, kegiatan dilankutkan dengan pembuatan handsanitizer bersama dengan ibu -- ibu PKK Japah.
Kemudian, pada hari Rabu (17/11/2021) dilaksanakan kegiatan kedua yaitu memberikan edukasi kepada siswa terkait pentingnya pencegahan penularan COVID-19 di sekolah melalui media pembelajaran matematika. Siswa sangat antusias dalam kegiatan ini, karena selain dapat menambah pengetahuan mereka terkait upaya pencegahan penularan COVID-19 siswa juga dapat belajar matematika sekaligus melalui media pembelajaran matematika yaitu "Puzzle Aritmatika berbasis Upaya Pencegahan Penularan COVID-19"
Program kegiatan ini mendapatkan respon positif dari siswa dan masyarakat serta memberikan feedback terhadap kegiatan yang dilaksanakan, diharapkan kedepannya program gerakan disiplin hidup sehat ini dapat terus diterapkan dan dapat menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.