Lihat ke Halaman Asli

Jason Tan

Bermimpi dan berpikir

Manusia Menjadi Manusia

Diperbarui: 2 November 2018   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa yang tahu jalan kehidupan? Lantas siapa pula yang tahu dimana tempat untuk berlabuh selanjutnya?  Seorang manusia bisa merencanakan, memutuskan, dan menjalankan rencana untuk kehidupannya, tetapi rencana dapat berjalan dengan lancar atau tidak bukan hanya dikendalikan oleh manusia. Ada bagian yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia itu sendiri, ia bernama berkat dan kehendak.

Berkat dan kehendak lahir dari keputusan Sang Pencipta yang mana juga menciptakan manusia itu sendiri. Manusia memang makhluk yang paling sempurna, tapi ia tidak diciptakan sempurna dan sekali lagi sebaik-baiknya ia merencanakan, memutuskan dan menjalankan rencana dalam hidupnya ada bagian yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Maka berkat dan kehendak yang lahir dari Sang Pencipta menjadi takdir bagi manusia.

Semua yang berawal dari hati yang murni akan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi banyak insan. Berawal dari niat dalam hati dan dikerjakan dalam proses yang baik akan menghasilkan progres-progres yang baik. Tetapi pertanyaanya, apakah niat dan usaha yang baik itu akan mengantarkan seseorang kepada tujuan yang telah ia tetapkan? Tidak, tidak selalu.

Yang baik belum tentu yang benar. Tujuan yang diciptakan bisa saja tidak tepat, tetapi bagaimana menjalankannyalah yang terpenting. Bila seseorang berjalan dengan baik dan benar niscaya langkah-langkah yang ia pilih pun akan mengarahkan ke tujuan yang tepat, meskipun bukan tujuan awal yang ditetapkan.

Rene Descrates pernah berkata "Cogito Ergo Sum" atau bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia akan berarti aku berpikir maka aku ada. Rene Descrates tidak ingin menjelaskan keberadaan manusia karena manusia memang dipilih dan terlahir sehingga ia ada dalam kehidupan. Rene Descrates ingin menjelaskan bahwa eksistensi manusia ditentukan oleh pikirannya.

Ketika manusia berpikir dan menjadikan pikirannya, maka ia telah menunujukan eksistensinya. Dan lebih dari sekedar keberadaan, eksistensi yang dimaksud Rene Descrtares ialah juga bagaimana manusia menjalankan kehidupannya. Bila manusia berpikir dengan jernih maka ia akan mendapatkan pikiran-pikiran yang mengarahkan manusia untuk menghasilkan dan melangkah di jalan yang tepat. 

Berpikir dan merasa akan membuat manusia menjadi manusia. Maka sebaik-baiknya manusia hendaknya ia  menyiapkan dirinya dengan sungguh-sungguh agar ketika Sang Pencipta hendak memberikan berkat dan kehendak-Nya, manusia siap menerima dan menjalakan takdirnya dengan sebaik mungkin karena sebaik-baiknya seseorang, ia selalu menjadi manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline