Seperti yang kita tahu bahwa kita adalah manusia sosial yang dimana kita sebagai entitas hidup membutuhkan orang lain. juga kita sebagai mahluk sosial juga membutuhkan peranan komunikasi sebagai alat yang digunakan untuk menghubungkan satu dengan lainnya.
Dengan adanya manusia sosial dan juga peranan komunikasi, disetiap daerah memiliki budayanya tersendiri dengan keunikan nya masing masing yang pastinya berbeda satu dengan lainnya. terutama di Indonesia sendiri memegang teguh prinsip Bhineka Tunggal Ika atau yang artinya adalah berbeda beda tetapi tetap sama.
Dengan adanya prinsip ini seharusnya negara kita ini memiliki toleransi terhadap budaya yang tinggi, yang dimana Indonesia sendiri memliki 714 suku dan juga 1001 bahasa yang dimiliki oleh bangsa kita ini.
Namun sayang nya di Indonesia ini sendiri kurang nya adanya kesadaran akan toleransi antar budaya, juga banyaknya kasus yang dimana banyaknya perselisihan antar budaya dikarenakan adanya kesalahpahaman. inilah dimana seharusnya peranan pentingnya komunikasi antar budaya yang harus dipelajari oleh kita. yang dimana komunikasi dalam budaya digunakan untuk bertahan hidup dan njuga diberikan turun temurun (Samovar, 2010,h.27) merupakan pemikiran terkait elemen subjektif dan objektif dalam masyarakat yang berada di tempat yang sama guna untuk bertahan hidup, dimana sudah ada sejak dulu dan diteruskan secara turun temurun.
Seperti contohnya budaya Jepang membungkuk yang berbeda di Indonesia, dimana di Jepang sendiri membungkuk mesimbolkan menghormati sesama, namun disini berbeda caranya yaitu dengan cara bersalaman dan saling tegur sapa.
Seperti kita tahu bahwa Jepang memiliki tingkat individualis yang tinggi dan berbeda dengan Indoensia yang dimana dikenal sebagai negara yang ramah. dan kita harus menyesuaikan budaya dimana kita berada.
Juga banyaknya perselisihan antar budaya yang dimana kita harus menghormati budaya lain dan memiliki toleransi antar budaya yang tinggi yang harus diedukasi dari dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H