Lihat ke Halaman Asli

Jason Kartasasmita

A Lover of Life

Alasan Budaya Pamer Harta di Kalangan Artis Hingga Pejabat

Diperbarui: 16 September 2024   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syahrini (Dok.Sriwijaya Post)

Di era digital saat ini, pamer di media sosial menjadi hal yang lumrah. Namun, fenomena ini tidak hanya terbatas pada kalangan selebritas seperti Syahrini, tetapi juga melibatkan anak pejabat seperti Mario Dandy dan anggota keluarga tokoh penting seperti Erina Gudono. Apakah pamer di dunia maya ini merupakan tanda kurangnya empati terhadap masyarakat luas atau sekadar manifestasi dari haus eksistensi? Mari kita bahas lebih dalam.

Mario Dandy dan Syahrini : Gemar Pamer Harta


Mario Dandy, anak pejabat yang sering memamerkan kekayaan orangtuanya, mendapatkan sorotan tajam dari publik. Gaya hidup glamor dan sering memamerkan barang-barang mewah di media sosial, seperti mobil dan perhiasan mahal, tampaknya mengundang kritik. Mario Dandy tidak sendirian dalam perilaku ini. Syahrini, artis dengan image mahal dan glamor, juga dikenal gemar memamerkan kekayaannya. Baik Mario maupun Syahrini menunjukkan pola pamer yang serupa, di mana pamer harta menjadi bagian dari identitas mereka di dunia maya.

Namun, tidak semua orang menyukai kebiasaan pamer ini. Banyak yang menganggap bahwa menampilkan kekayaan secara berlebihan adalah bentuk kurangnya empati terhadap kondisi sosial yang ada. Pamer yang berlebihan, terutama di tengah kesulitan ekonomi atau sosial yang melanda masyarakat, sering kali dianggap sebagai tindakan yang tidak sensitif.

Erina Gudono: Pamer di Tengah Krisis

Erina Gudono dan Perjalanan ke Amerikanya dengan Jet Pribadi (Dok. Instagram @erinagudono)

Erina Gudono, menantu Presiden Jokowi dan istri Kaesang Pangarep, juga tidak lepas dari kontroversi terkait pamer. Liburan mewahnya di Amerika Serikat, serta unggahan tentang roti seharga 400 ribu rupiah dan stroller puluhan juta, menuai kritik pedas. Banyak netizen menilai bahwa pamer kemewahan pada saat-saat kritis negara, seperti kondisi sosial dan politik yang kacau, menunjukkan kurangnya empati.

Sikap Erina, yang terus memposting momen-momen mewah dan barang-barang mahal di media sosial, dinilai bertentangan dengan kepedulian terhadap keadaan masyarakat yang sedang menghadapi tantangan. Kritikan dari warganet semakin tajam, dengan banyak yang merasa bahwa pamer kemewahan di tengah situasi sulit adalah bentuk dari ketidaksensitifan sosial.

Pamer vs. Hukum: Kasus Sandra Dewi dan Crazy Rich Helena

Sandra Dewi dan Harvey Moeis di jet mewahnya (Dok. @sandradewi88)

Fenomena pamer ini tidak hanya menuai kritik dari masyarakat, tetapi juga bisa berimplikasi pada masalah hukum. Sandra Dewi dan suaminya, serta Crazy Rich Helena, pernah menjadi sorotan KPK karena dugaan kasus korupsi yang terkait dengan gaya hidup mewah mereka. Keterlibatan mereka dalam kasus hukum menunjukkan bahwa pamer harta dan gaya hidup glamor tidak selalu diterima dengan baik, dan bisa mengundang perhatian negatif dari pihak berwenang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline