Lihat ke Halaman Asli

Jason Kartasasmita

Pengembara Asa

Menjajal Sistem Pendidikan Berkualitas di Jerman: 5 Pelajaran untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia

Diperbarui: 20 Agustus 2023   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Friedrich-Dessauer-Gymnasium, Aschaffenburg

Baru-baru ini penulis mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Jerman, tepatnya kota Aschaffenburg, kota yang menawarkan pesona kastil megah dan arsitektur bergaya Barok yang memesona dan menunjukkan kemewahan sejarah Eropa di tengah suasana modern yang memikat. Dengan sungai Main yang membelahnya, kota ini mengajak pengunjungnya untuk menikmati harmoni antara alam dan budaya. Di kota inilah selama dua minggu, penulis mendapatkan kesempatan menjajal langsung sistem pendidikan di Jerman dengan bersekolah selama dua minggu di Friedrich-Dessauer-Gymnasium, salah satu sekolah menengah atas di kota Aschaffenburg.

Pengalaman ini membuat penulis ingin berbagi hasil pengamatan mengenai  sistem pendidikan di Jerman. Adapun, sistem pendidikan adalah fondasi penting bagi kemajuan suatu negara. Jerman dan Indonesia memiliki perbedaan mencolok dalam hal pendidikan, dan tidak dapat disangkal bahwa sistem pendidikan Jerman telah terbukti lebih maju daripada Indonesia.
Berdasarkan pengamatan penulis, ada lima faktor utama yang menjelaskan mengapa sistem pendidikan Jerman mengungguli Indonesia.


1.Kualitas Guru
Jerman sangat fokus pada kualitas pengembangan  guru. Guru di Jerman dihargai secara sosial dan ekonomi, serta diwajibkan untuk mengikuti pelatihan lanjutan secara berkala. Hal ini bertujuan untuk memastikan guru memiliki pemahaman mendalam tentang metode pembelajaran terbaru dan dapat memberikan pendidikan berkualitas tinggi kepada siswa. Saya sendiri merasakan bagaimana kreatifnya guru di Jerman dalam mengajarkan suatu materi. Belajar menjadi suatu pengalaman yang membangkitkan rasa ingin tahu dan menyenangkan akan materi yang diajarkan.

2.Pendidikan Kejuruan
Jerman juga dikenal dengan pendekatan vokasionalnya yang sangat kuat. Siswa diarahkan ke jalur pendidikan teknis dan vokasional sejak dini, dengan kerjasama erat antara sekolah dan industri. Hal ini mempersiapkan siswa untuk langsung terlibat dalam dunia kerja setelah lulus. Di Indonesia, pendekatan ini baru saja dirintis dan masih dalam proses integrasi antara sistem pendidikan dan industri.

3.Kurikulum yang Relevan
Hal ketiga yang membuat Jerman juga lebih unggul dalam bidang pendidikan adalah kurikulum yang mengembangkan kemampuan yang relevan dengan dunia nyata. Kurikulum di Jerman dirancang dengan cermat dan sistematis untuk membangun pemahaman mendalam dan mendorong penerapan konsep dalam kehidupan nyata. Siswa didorong untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan memiliki keterampilan problem solving yang kuat. Hal ini membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia modern.

4. Riset dan Inovasi yang Berkelanjutan
Pemerintah Jerman mengalokasikan anggaran besar untuk penelitian dan pengembangan di sektor pendidikan. Ini menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan pengembangan metode pembelajaran yang lebih efektif. Sementara itu, di Indonesia, anggaran untuk pendidikan masih perlu ditingkatkan untuk mencapai tingkat yang sama.

5. Evaluasi yang Holistik
Proses evaluasi siswa di Jerman lebih beragam dan holistik. Penilaian tidak hanya berfokus pada ujian tertulis, tetapi juga melibatkan proyek, presentasi, dan penilaian keterampilan sosial. Ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan berbagai aspek diri mereka, bukan hanya penguasaan materi pelajaran.

Demikianlah, kesuksesan sistem pendidikan Jerman terletak pada komitmen terhadap pengembangan guru, pendekatan vokasional yang kuat, kurikulum yang relevan, investasi dalam riset, dan evaluasi yang holistik. Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang besar dan sungguh disayangkan jika tidak mengoptimalkan potensi tersebut dengan sistem pendidikan yang baik. Namun demikian, tentunya diperlukan strategi yang relevan untuk memperbaiki sistem pendidikan.  

Menurut penulis, Indonesia dapat mulai dengan meningkatkan pelatihan guru, mengintegrasikan pendidikan vokasional dengan dunia industri, dan merancang kurikulum yang lebih relevan dengan dunia kerja yang mengglobal. Pada akhirnya, penulis percaya dan berharap bahwa Indonesia dapat mengambil inspirasi dari keberhasilan sistem pendidikan Jerman dan bergerak ke arah yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline