Lihat ke Halaman Asli

Resensi Novel "Azab dan Sengsara" (1920) - Hidup dalam Kesengsaraan

Diperbarui: 4 Oktober 2021   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

IDENTITAS BUKU :

Judul                           : Azab dan Sengsara

Penulis                      : Merari Siregar

Penerbit                   : Balai Pustaka

Tahun terbit           : 1993

Cetakan                     : Kesebelas

ISBN                           : 979-407-168-4

Jumlah Halaman : 163 halaman

Azab Dan Sengsara merupakan karya Merari Siregar yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1920. Novel ini merupakan karya kedua yang sudah diterbitkan oleh Merari Siregar. 

Cerita yang ditulis bertemakan tentang adat istiadat lama yang melekat pada orang Minang seperti perjodohan kepada anak-anak keturunan Minang dan halangan yang dihadapi dalam sebuah percintaan. Sang penulis membuat novel ini karena ia ingin menunjukan adat dan kebiasaan yang kurang baik yang dialami oleh orang Minang.

Cerita berlatar di Kota Sipirok, Tapanuli Selatan. Disana hidup seorang bangsawan yang memiliki keluarga. Keluarga itu memiliki 2 orang anak, yang satu merupakan laki-laki dan satunya lagi merupakan perempuan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline