Masih Ada Program-program Bupati Dadang Supriatna yang Terganjal di MK

Menjadi Bupati Bandung 2021-2026 bagi Dadang Supriatna merupakan panggilan jiwa, niatnya selama ini tidak menjadikan jabatan Bupati Bandung sebagai pejabat yang harus dilayani, namun sebaliknya dirinya merupakan pelayan bagi masyarakat Kabupaten Bandung, atas pertimbangan itu beliau berani mempertaruhkan jabatannya sebagai anggota DPRD Jawa Barat periode 2019-2024 yang baru dijalaninya Satu tahunan.

Kalau kita menelaah kebelakang ketika Dadang Supriatna menawarkan program program dalam visi misinya ketika masa masa kampanye pertimbangannya semata mata kemanusiaan, memberikan intensive untuk para Ustad di Kabupaten Bandung termasuk jaminan kesehatannya yaitu BPJS gratis merupakan hal yang pantas sebagai bagian dari Nation character Building. 

Waktu di sidang MK kalau tidak salah dengar ada yang menilai program ini diskriminatif ini persepsi yang keliru, karena para pengajar non Muslim juga sama akan menerima intensive ini. 

Begitupun kenaikan intensive untuk para RT/RW para guru honorer semata mata pertimbangan kemanusiaan. Dadang Supriatna mempertimbangkannya apa yang mereka terima saat ini sepertinya untuk ukuran saat ini kurang manusiawi. 

Sebenarnya saya yakin tanpa janji janji politik seperti itu pun, ketika Pilbup Kabupaten Bandung tanggal 9 Desember 2020 lalu, Pasangan paslon nomor 3 Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan akan tetap memenangkannya, karena apa? ya karena masyarakat Kabupaten Bandung sudah menginginkan perubahan. 

Sekarang nasi sudah menjadi bubur semua niat baik seorang Dadang Supriatna melalui program programnya masih menunggu hasil keputusan MK, namun Insya Allah keberpihakan akan ada pada kebaikan, namun dari semua proses Pilkada di Kabupaten Bandung telah memberi pembelajaran untuk kita, tidak hanya pembelajaran politik saja, disisi lain ada pembelajaran tentang kehidupan, bahwa untuk menjalankan suatu kebaikan itu perlu perjuangan. - Deden Karna Subrata