Lihat ke Halaman Asli

Orang Suka Nyeleneh, Pertanda Ia Jenius

Diperbarui: 5 April 2018   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: www.bajiroo.com

Foto di atas bisa jadi kekreativitasan yang kelewat menonjol dan tidak lumrah. Bikin geleng-geleng memang, plus, emak-emak. Tapi menjadi bukti bahwa ada orang yang memiliki cara problem-solving yang tidak lazim. Perlu diakui, ini adalah hasil dari pemikiran kreatif yang spontan. Yang penting permasalahannya terpecahkan.

Perilaku nyeleneh semacam ini bisa jadi adalah ciri-ciri orang yang punya tingkat kecerdasan yang tinggi. Otak yang mampu menyelesaikan permasalahan secara efisien. Dan ada beberapa ciri-cirinya: berita terupdate

  1. Mengkaitkan Hal yang Random
    Orang yang nyeleneh bisa menghasilkan sebuah logika yang di luar pemikiran lazim. Yang mungkin saja tidak terpikirkan oleh orang lain. Contoh simpelnya kayak mikirin apa hubungan jendela dengan program windows. Lalu dari situ bisa mengambil kesimpulan yang memang masuk akal nan aneh, ditambah gak penting sebenarnya. Tapi, ini adalah ciri kreativitas. Pengembangan pemikiran dari hal yang biasa saja, menjadi sebuah ide baru.

  2. Mager (Malas Gerak)
    Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Todd McElroy dan dipublikasikan di Journal of Health Psychology menemukan bahwa 'pemikir' gak lebih aktif dari para 'non-pemikir' di hari yang harusnya mereka aktif, atau bekerja.

    Dipercaya karena orang dengan IQ tinggi gak gampang bosan hanya dengan mikir dan terus mikir. Berpikir macam-macam seperti sudah menjadi kebiasaan bagi mereka. Sedangkan mereka yang tidak termasuk orang yang merangsang pikirannya, lebih memilih kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik mereka.

  3. Sick Joking
    Dalam studi di University of Vienna disebutkan mengapa mereka yang punya kecerdasan/IQ tinggi lebih paham dan tertarik dengan lelucon yang dianggap memuakkan.

    'hasil ini mendukung hipotesis bahwa pengolahan humor melibatkan kognitif serta komponen afektif dan menunjukkan bahwa variabel-variabel ini mempengaruhi pelaksanaan pergeseran frame dan pencampuran konseptual dalam proses pengolahan humor'

    Bukan sekedar suka, tapi mereka lebih dapat menanggapi sisi humor, ketimbang sisi yang bikin mualnya. Mereka berpikir melampaui keharafiahan jokes tersebut.

  4. Ngelamun
    Georgia Institute of Technology menerbitkan sebuah studi yang meneliti korelasi antara kekuatan otak dengan perilaku melamun. Di awal penelitian, beberapa individual diinstruksikan untuk menatap terus tanpa henti ke satu titik, selama 5 menit sembari dimonitor dengan mesin MRI. Setelah itu, tesnya berlanjut dengan memonitor intelejensia dan perhatian mereka dengan sejumlah aktivitas. Hasilnya membuktikan, orang yang melamun lebih mudah menyelesaikan tugasnya, meski pikirannya ke mana mana.

  5. Teman Terbaik Sepanjang Masa
    Why? Karena mereka yang memiliki empati, dan punya kontrol terhadap emosinya bisa menempatkan diri dengan baik. Cenderung bisa memilah bagaimana bersikap dengan orang lain. Mereka juga tertarik dengan orang baru dan punya kekepoan tinggi untuk mengenal seseorang.

Bukan berarti orang yang gak nyeleneh, yang selalu serius, lebih rendah IQnya. Banyak faktor yang mempengaruhi, emosi, lingkungan, psikis, dll. Tapi ciri-ciri ini, setidaknya bisa memberi gambaran, orang yang memiliki sifat-sifat di atas bisa jadi adalah seorang cerdas yang memiliki IQ tinggi.

Kamu salah satunya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline