TRADISI TARI KEMBANG MANTEN PEGON
ABSTRAK
Tercipta karya tari yang dimulai dari menciptakan atau konsep yang dituangkan dalam proses karya tari. Proses melakukan dengan mengungkapkan ide atau gagasan penata tari adalah proses kreatif dalam gaya atau karakteristik penata tari. Dimas Pramuka Atmaji adalah seniman tari yang juga sebagai pendiri sanggar tari Gito Maron Surabaya sekaligus merupakan pimpinan sanggar tersebut. karya tari telah diciptakan oleh seniman Tari Kembang Pegon (2010). Tari Kembang Pegon adalah tarian yang terinspirasi dari pengantin surabaya yang merupakan tradisi budaya Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan fenomena tentang tari Kembang Pegon dengan mengkaji konsep penciptaan tari dan proses kreatif tari Kembang Pegon karya Dimas Pramuka Admaji. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini nanti ditemukan konsep penciptaan tari Kembang Pegon dimulai dari penentuan tema dan judul tari, jenis tari, gerakan , tata rias, tata busana, iringan tari, properti dan pola tari. Sedangkan pada proses kreatif tari tersebut melalui empat tahap yaitu eksplorasi, improvisasi, evaluasi, dan komposisi tari.
Kata Kunci: Proses Kreatif, Konsep Penciptaan, Tari Kembang Pegon , Nilai
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Kota Surabaya juga dikenal sebagai kota industri dan juga kota komersial, selain itu memiliki panggilan yang sering disebut sebagai kota pahlawan. Oleh karena itu Surabaya memiliki warisan budaya yang panjang dan kekayaan seni yang kaya, sehingga dari semangat para seniman di Kota Surabaya. Seniman diartikan sebagai seseorang yang mengetahui cara membuat karya seni, seseorang yang dapat membuat atau mewujudkan sesuatu karya baru yang sebelumnya tidak ada. Seniman yang mempunyai warna kemajuan seni tari di Kota Surabaya adalah seniman yang bernama Dimas Pramuka Admaji, beliau sering dipanggil dengan sebutan Pak Pram. Beliau adalah seorang pendiri dan ketua sanggar tari Gito Maron yang terkenal dengan segala karyanya di Kota Surabaya. Berbagai karyanya antara lain: Tari Emprak, Tari Lenggang Surabaya, Tari Geleng Ro'om, Tari Kembang Pegon, Tari Bedhaya Majakira
BAGIAN INTI
Pada fenomena yang ada, masyarakat di Kota Surabaya semakin mengetahui tradisi tari Kembang Pegon ini. yang menjadi landasan penelitian akan dilakukan melalui metode yang diterapkan adalah metode kualitatif dan metode deskripsi kualitatif. Pada fokus metode itu Tarian Pegon.
Oleh karena itu proses metode yang dilakukan melalui dua sumber data yang digunakan , yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah koreografer seniman yang bernama Dimas Pramuka Admaji dan seniman penari Tari Kembang Pegon. Sedangkan Sumber data
sekunder adalah dapat dari data pementasan meliputi foto, video dan dokumen pementasan pada Tari Kembang Pegon.
Gerakan pada Tari Kembang Pegon adalah seni tarian yang di proses penciptanya dengan menerapkan pola gerak etnik (tari tradisional) di Kota Jawa Timur. Susunan gerak harus mengikuti unsur gerakan , waktu dan tenaga karena gerak adalah suatu tanda adanya keindahan dalam tarian. Jika pada proses itu sudah dicapai dan pantas segera memulai gerakannya dengan iringan musik. Dengan tahapan tarian dari awal sampai terciptanya kembali ide yang mewujudkan tarian sekitar 1 bulan sampai 2 bulan prosesnya pembuatannya.
Tarian Kembang Pegon adalah karya Manten Pegon Surabaya yang melalui perpaduan budaya Islam dan Tionghoa. Adanya toleransi yang membedakan tradisi Manten Surabaya dengan Jawa lain. Oleh sebab itu gerakan tari yang menyatukan budaya Islam dan Tionghoa. Tarian Kembang Pegon tidak lupa dari kreasi musik yang diciptakan oleh seniman yang bernama Suwandi. Dua orang seniman tersebut adalah seniman tari (koreografer) Dimas Pramuka Admaji dan seniman musik (komposer) Suwandi. Beliau sangat mengenal dan sangat ingin menyatukan tarian, kemudian muncul lah ide karya tari Kembang Pegon. Tarian tersebut dibutuhkan waktu sekitar 1 bulan sampai 2 bulan lamanya pada proses pembuatannya.
KESIMPULAN
Pada kesimpulan dari karya tari tersebut terdapat terciptanya adanya kreativitas. Oleh sebab itu karya tari seorang seniman tersebut dikembangkan dalam kreativitasnya. Tarian Kembang Pegon sebagai kerasi baru yang diciptakan oleh seniman yang bernama Dimas Pramuka Admaji pada tahun 2010. Tari Kembang Pegon adalah sebuah tarian yang semula terinspirasi dari Pengantin Surabaya yang dimana tradisi tersebut satu-satunya gaya pengantin tradisional di Kota Surabaya. Pengantin Surabaya mempunyai syarat dalam keunikan yang menciptakan akulturasi budaya Islam, dan tionghoa. Dari fenomena adanya pencampuran dari budaya islam dan tionghoa menjadikan Manten Pegon Surabaya mempunyai perbedaan dengan Pengantin Jawa lainya.
DAFTAR PUSAKA
Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari (Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru), (terjemah Ben Suharto). Yogyakarta: Ikalasti Yogyakarta.
Meri, La. 1986. Dance Compotition, the Basic Element (Element -- Elemen Dasar Komposisi Tari), (terjemah Soedarsono). Lagaligo.
Hawkins, Alma. 1990. Creating Through Dance (Mencipta Lewat Tari), (terjemah Sumandiyo Hadi). Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H