Lihat ke Halaman Asli

Rendang Emak

Diperbarui: 12 Desember 2017   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rendang emak (Dok.Pri)

Rendang  emak..

Karna perjalanan....

Daunnya mulai layu, tapi wangi harumnya masih terasa..

Warnanya mulai pudar menguning dan layu, tapi masih saja menyegarkan mata..

Sudah lama sebenarnya, tapi hangatnya masih terasa..

Kecil sederhana, terlihat biasa saja, tapi begitu istimewa ..

karna..

Bumbu ikhlasnya tiada Tara, hingga selalu, selalu dan akan selalu hangat didada..

Ah, rendang buatan emak , memang luar biasa..

seperti kasih sayangnya yang tiada Tara tak dimakan usia..

Trimakasih Mak, sudah mengajarkan kami apa arti ikhlas yang sebenarnya..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline