Lihat ke Halaman Asli

Cerita Tentang 3 Wanita Gue : Hari Perempuan International - 8 Maret

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14258973511513663182

Selepas meeting dari pagi,  gue membuka account Path, ternyata banyak teman gue  yang perempuan posting Hari Perempuan Internasional untuk... diri mereka sendiri dan teman2nya. hehehehe...

Maafkan kami kaum pria yang hampir tidak memposting apa2 mengenai momen Hari Perempuan Internasional ini, karena kami mungkin tidak mengenal apa itu Hari Perempuan. Bahkan gue sendiri baru tahu ada Hari Perempuan yah barusan aja. Dengan malu hati gue harus mengakui kalo yang gue tahu cuma Hari Kartini 21 April (thanks to pelajaran IPS SD yang udah bikin gue selalu ingat tanggal Hari Kartini seumur hidup gue...hahahaha).

Saking penasarannya, gue googling lah mengenai Hari Perempuan Internasional itu. Apa sih ini?

Menurut Om Wiki, Hari Perempuan Internasional adalah sebuah hari besar yang dirayakan di seluruh dunia untuk memperingati keberhasilan kaum perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Perempuan_Internasional)

Oalahhhh...Ini toh Hari Perempuan Internasional itu. Pikiran gue seketika melayang kepada 3 anita yang menemani hari-hari gue mengarungi bahtera hidup ini (ahayyy,,,bahasa gue brayyyy). Gue sebut mereka "3 wanita gue".

Mari gue perkenalkan 3 wanita ini...

1. Renata Pasaribu (Bidang Ekonomi)

Tokoh ini adalah sosok yang sangat luar biasa di mata gue. Siapakah gerangan wanita ini?!?!

Beliau adalah emak gue!!! Hahahaha. Kenapa gue bilang beliau sangat berhasil di bidang Ekonomi?

Ceritanya pas gue kelas 2 SMP di Jambi, bokap gue kena stroke. Dengan uang yang seadanya, nyokap melanjutkan tugas bokap sebagai tulang punggung keluarga. Nyokap buka warung, ikutan MLM, dan dagang barang2 apa aja secara kreditan ke orang-orang yang dia kenal. Sebelum bokap sakit, kami hanya mengontrak rumah. Setelah bokap sakit, dengan sisa uang yang ada, Nyokap malah membangun rumah untuk kami semua. Gue masih inget, tukang bangunannya banyakan gue ama abang-abang gue. Trus, pertama kali ditempatin, rumah itu belum ada jendelanya, plafonnya, dll. Tapi kami harus menempati rumah tsb.

Pernah aku bilang, Mama adalah orang yang paling pelit sedunia. Kalau minta uang ke mama, interogasinya panjang bener. Ditanyain macem-macem. Mesti usaha keras buat meyakinkan Mama bahwa dia memang harus mengeluarkan duitnya untuk kebutuhan anaknya yang ganteng ini. Setelah  1 jam mulut berbusa-busa mencoba meyakinkan mama, ditambah sedikit rengekan dan rayuan maut...akhirnya...PERMINTAAN TETAP DITOLAK. Frustasi kan?!?!?!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline