Di tengah kemarau yang berkepanjangan, serta suhu panas yang seolah tak bisa ditawar atau dikompromi seperti saat ini, jagat media sosial kembali dipenuhi emoji buah semangka. Memang terlihat segar dan menggoda, apalagi ketika terbayang rona merahnya yang manis. Namun ramainya emoji semangka di media sosial ternyata tidak ada hubungannya dengan kemarau, apalagi disalah artikan sebagai aksi unjuk rasa kepada sang pemilik alam semesta karena belum mengizinkan hujan datang.
Viralnya semangka akhir-akhir ini merupakan aksi solidaritas masyarakat dalam mendukung Palestina atas gempuran Israel di wilayah Gaza. Semangka menjadi simbol perlawanan atas penindasan Israel terhadap Palestina. Lalu mengapa harus semangka? seperti kita ketahui bersama, bahwa warna yang ada pada buah semangka (merah) memiliki komposisi warna yang mirip dengan warna bendera Palestina yakni merah, putih, hijau dan hitam. Sebenarnya penggunaan semangka sebagai simbol solidaritas rakyat Palestina bukan hanya terjadi pada tahun ini saja. Mengutip detiknews, bahwa sejarah penggunaan semangka sebagai simbol Palestina terjadi pada tahun 1967 setelah perang enam hari ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza dan menganeksasi Yerusalem Timur. Pada masa itu, Israel melarang dan menganggap pengibaran bendera Palestina di depan umum sebagai tindakan kriminal di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Sejak saat itulah warga Palestina mulai menggunakan buah semangka sebagai simbol nasionalisme dan mewakili simbol negara yang telah dilarang.
Semangka, Semangat Merdeka begitulah kiranya kami turut menyuarakan untuk perdamaian dan kemerdekaan rakyat Palestina. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Semua penindasan atas dasar apapun harus dihentikan. Semangat untuk terus merdeka harus terus digaungkan. Semangka bukan hanya sekedar pelepas dahaga di kemarau yang kering, bukan hanya sebagai pelepas rasa lapar yang terus berkepanjangan, namun juga sebagai energi masyarakat Palestina berjuang untuk kemerdekaannya.
Semangka menjadi semangat perjuangan yang tak pernah padam, melepaskan dahaga akan kedamaian, lapar akan kemakmuran bahkan seperti embun yang menyuburkan nasionalisme. Biarpun ribuan bahkan jutaan roket menghantam negerimu, biarpun jutaan pejuangmu telah gugur satu demi satu, namun hingga saat ini perlawananmu akan ketidakadilan tak terkalahkan. Biarpun musuh-musuhmu menghancurkan puluhan fasilitas umum yang kalian punya, namun tak pernah sedikitpun kalian gentar untuk maju dan menang. Tak pernah lelah untuk memetik kemerdekaan. Semangka, Semangat Merdeka untuk Palestina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H