Lihat ke Halaman Asli

Zahra El Fajr

a melancholist

Puisi | Potret III

Diperbarui: 31 Maret 2020   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : sky-sylph on tumblr

Terlalu dini untuk bicarakan cinta

Hari ini masih, 

benci ikut terbangun ketika Merah Muda membuka mata; kemudian berkembang rimbun di dalam hati.

Apakah Tuhan senang melihat hambanya membenci?

Tuhan tak pernah menjawab,
agar manusia memiliki hal paradoks untuk dicinta juga dibenci

Lelaki itu tak terlalu tampan, tak juga berkulit putih. Ia bernama Biru

Pernah ia berkunjung dengan martabak manis di tangannya,

Pernah ia datang dengan kejutan tiket konser band kesukaan Merah Muda,

Tapi tak pernah nyatakan cinta. . .

Pada bantal, Merah Muda tenggelamkan wajahnya

menghela napas berulang-ulang di sela tangisannya
ia tahu Biru tak pernah memilihnya
ia tahu Biru hanya menyukai Putih

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline