Punya bisnis minimarket atau toserba menjadi sebagian dari impian orang. Minimarket yang berada di lokasi-lokasi ramai atau perumahan padat penduduk menengah ke atas memang menguntungkan karena akan selalu dibutuhkan warga. Apalagi jika berada di ruko-ruko yang dibangun oleh pengembang.
Rata-rata sebuah minimarket yang berada di area hunian baik perumahan maupun apartemen memang cukup sering dikunjungi konsumen. Meski di sekitarnya berdiri minimarket lainnya, namun antara yang satu dengan yang lain tetap ramai. Padahal jika dilihat dari sisi harga tidak jauh berbeda.
Baik toserba maupun branded minimarket keduanya sama-sama memiliki konsumen. Namun biasanya untuk menarik perhatian sekaligus minat orang untuk berbelanja, desain interior adalah salah satu daya pikatnya. Apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, di mana daya tarik visual sebuah toko tetap memiliki pengaruh dalam menentukan prilaku orang untuk berbelanja. Oleh karena itu, jika berencana mendirikan toko serba ada, usahakan untuk berkonsultasi dengan interior design firm Jakarta agar bangunan tersebut memilik impresi dalam diri calon konsumen.
Pertama kali yang harus dilihat sebelum mencari konsep desain yang cocok untuk ruangan minimarket tersebut adalah bentuk fisiknya, baik dari sisi luas maupun dar i sisi tingginya. Jika ruangan tidak terlalu tinggi, maka carilah rak-rak yang ukurannya tidak melebihi setengah dari tinggi ruangan. Hal ini untuk mencegah ketidakseimbangan visual. Demikian pula jika ruangannya tidak terlalu luas.
Banyak pilihan rak-rak yang menarik dan memiliki desain yang unik sebagai salah satu ornamen untuk mempercantik ruangan. Hindari juga dekorasi yang besar-besar apabila ruangan itu tidak terlalu luas agar tidak menambah kesan sempit. Jika memilih menggunakan wallpaper sebagai pengganti cat dinding, carilah yang desainnya sesuai dengan tinggi dan luas minimarket tersebut. Bisa didiskusikan terlebih dulu dengan konsultan interior design firm Jakarta yang telah ditunjuk.
Setelah mendeskripsikan bentuk fisiknya, langkah kedua adalah menyelaraskan antara warna dinding dengan ornamen di dalamnya, yang meliputi rak-rak penyimpanan, freezer (jika ada), meja kasir, dan bahkan lampu penerangan. Smeua harus in linedengan konsep interior secara keseluruhan. Karena minimarket ini akan dikunjungi orang dari berbagai kalangan, maka kekeliruan sekecil apapun dalam hal desain bisa membuat minimarket terasa "aneh", apalagi jika mereka paham tentang desain. Maka berhati-hati dalam memilih dekorasi karena bisa kontradiktif terhadap konsep yang diangkat.
Tahap ketiga adalah tata letak (layout). Ini juga membutuhkan ketelitian agar ruangan minimarket bisa terlihat nyaman di mata dan nyaman saat belanja. Peletakkan rak misalnya, rak dobel haruslah lebih rendah dari rak single agar lebih rapi. JIka ruangannya tidak terlalu besar, item-item produk rumah tangga harus diletakkan di bagian paling belakang. Misalnya, deterjen ukuran 1 kilogram, kain pel, semprotan pengusir serangga, obat nyamuk dan lainnya.
Setiap rak harus dibuat tematik dan tidak boleh dicampur satu dengan lainnya. Kalau makanan kecil maka harus disatukan juga dengan makanan kecil, jangan dengan beras. Bagian dari bumbu dapur seperti kecap, garam, gula sambal, harus dalam satu rak dan tidak bisa diletakkan berdekatan dengan produk perawatan wajah walaupun raknya terpisah. Hal ini bisa membingungkan konsumen.
Apalagi jika mereka memang jarang ke minimarket tersebut. Memudahkan konsumen dalam mencari barang yang dibutuhkan adalah salah satu tujuan dari perancangan konsep interior. Kalau perlu, berikan signage untuk tema-tema produk seperti yang ada di hypermarket. Hal ini bisa membuat minimarket atau toserba tersebut standing outdibanding kompetitor-kompetitor di sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H