Lihat ke Halaman Asli

Bendaraha MUI Ditangkap KPK, Belum Ada yang Katakan, "Itu Fitnah, Rekayasa, dan Konspirasi Golongan Tertentu"

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1380783698132635806

Sempat menjadi tanya, akhirnya Ketua MUI, Amidhan, menyatakan (kepada media) bahwa Chairun Nisa yang ditangkap KPK bersama Ketua Mahkamah Konstiusi Akil Mochtar, dan beberapa orang lainya, adalah bendaraha MUI. Chairun Nisa dipilih menjadi bendahara MUI pada Munas MUI di Jakarta, tahun 2010. Akan tetapi, tugasnya di MUI telah dikerjakan oleh para bendahara lainnya; sebab kesibukan Chairun Nisa di DPR, menurut Ketua MUI, Chairun Nisa sudah dinonaktifkan. Dengan demikian, kegiatan Chairun Nisa, dalam rangka dapat banyak uang melalui perkara Pilkada di MK, tak ada hubungan atau tidak terkait lagi dengan MUI.

Itu adalah pengakuan dan pernyataan santun dari Ketua MUI; ia tak membela atau pun menyerang siapa-siapa; dan terlihat seperti biarlah keadilan mengalir seperti air sungai mengalir. Dalam arti, kasus yang menimpa Bendahara MUI (non aktif) itu, adalah perkara (pelangaran) hukum, bukan masalah lainnya.

Dengan demikian, tak ada teriakan takbir, pidato berapi-apai, serta kata-kata sendu yang membuat pendengar penuh kesedihan dan meneteskan air mata. Juga, taka orasi yang membahana ke mana-mana yang menyatkan bahwa penangkapan tersebut merupakan atau hasil dari rekayasa, konspirasi, dan fitnah terhadap umat. Juga, tak ada yang menyatakan bahwa penangkapan tersebut merupakan upaya golongan tertentu untuk merusak pemimpin-pemimpin umat.

Ketika menulis ini, diriku (sementara) membayangakan, seandainya Chairun Nisa, bukan dari Golkar serta MUI, melainkan bagian dari cinta, kerja, dan harmoni, pasti memunculkan panas dan kepanasan pada DUMAY dan DUNYA (dunia maya dan dunia nyata) alam raya Nusantara akan beda serta berbeda. [Jadi ingat, salah satu kasus pada masa kemarin; betapa para pembelanya, melakukan aksi pembelaan yang luar biasa; dan kini para pembela luar biasa itu, tenggelam di bawa angin, badai, gelombang sehingga tak berbekas].

So, nunggu saja lah, apakah akan muncul kata-kata seperti, "Sesungguhnya merupakan fitnah, konspirasi, rekayasa golongan tertentu, ..!?"

Siapa Golongan Tertentu itu!?

Siapa golongan tertentu itu!? ya, mereka adalah golongan tertentu; tak lebih dari itu. Agaknya Si Golongan Tertentu itu, mempunyai kekuatan, kekuasaan, kemampuan, kehebatan yang sangat luar biasa serta tak terbatas.  Mungkin saja Si Golongan Tertentu ada di mana-mana, hadir pada banyak tempat, muncul dalam segala sikon, sehingga siapa pun bisa menjadikan dia sebagai kambing hitam.

Akibatnya, siapa dan apa saja bisa menjadi atau identik dengan Si Golongan Tertentu itu;  mengapa bisa seperti itu!? karena memang manusia hampir-hampir tak mau mengakui bahwa dirinya atau yang datang dari agamanya, golongannya, kelompoknya dan lain-lain bisa salah dan tanpa kebenaran.

Oleh sebab itu, haru melempar ke Sang Lain; jika langsung menyebut nama orang lain, golongan lain, agama, atau siapa saja, maka takut disebut/dituduh rasis, fitnah, penghinaan, penistaan, atau pun pencemaran nama baik. Jadi, paling gambang menyebut atau melempar ke arah Si Golongan Tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline