Sampai saat ini, Minggu, 28 Juli 2013, 09:45 WIB, Joko Widodo alias Jokowi, Sang Gubernur DKI, masih saja adem, diam, dan tak bersuara tentang bersedia atau tidaknya menjadi Presiden RI.
Sementara itu, sudah ada banyak orang dengan terang-benderang tebar pesona, sebar iklan, nyebar baliho, poster, citra, gambar sebagai Kandidat Presiden RI yang akan datang.
Diamnya Jokowi, tentu saja membuat mereka yang mencalonkan diri, berpikir ulang atau menimbang-nimbang kapasitas dan kualitas Jokowi; atau bahkan menebar pancingan agar Jokowi bersedia menjadi Kandidat Wakil Presiden. Jika tak salah, sudah lebih dari 4 bakal kandidat Presiden, yang mewacanakan kesediaan Jokowi menjadi wakil mereka, (termasuk dari Abu Rizal Bakri).
Lihat image -----> Wacana (dan penawaran) dari orang-orang dari lingkaran Ica dan Golkar tersebut, sudah berulang kali terucap dan terbaca di media. Tentu saja, permintaan dari lingkaran Ical dan Golkar tersebut tidak bisa disebut main-main; wacana meminang Jokowi sebagai sesuatu yang serius karena berdasar berbagai pertimbangan. Walau, Ical gunakan bahasa kata mempertimbangkan, namun sebetulnya adalah meminta kesediaan Jokowi, agar menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi dirinya. Apa reaksi Jokowi;!? sama saja, diam tanpa kata-kata tanggapan.
Beberapa teman di media sosial, ketika memperlihatkan news penawaran politik ini; mereka dengan tegas menyatakan bahwa "Jokowi tidak boleh, jangan mau menjadi calon Wakil Presiden, apalagi wakilnya Ical atau berpasangan dengn Ical. Jika itu terjadi, maka Jokowi (akan) melakukan bunuh diri politik, ..."
Nah .....
Membaca komentar seperti itu, tentu saja ada benarnya atau bahkan sangat benar dan tepat. Para relawan Jokowi pun mengiyakan bahwa Jokowi memang tak layak menjadi Wakil Presiden tetapi Presiden.
Oleh sebab itu, siapa pun jangan mencoba-coba menawar-nawari Jokowi agar menjadi (bakal kandidat) Wakil Presiden, karena para pendukung serta pecinta Jokowi akan marah.
Lihat saja, para relawan, pendukung, pecinta Jokowi agar-untuk menjadi (calon) Presiden RI telah mencapai seluruh Propinsi di RI dan 17 Negara-negara Sahabat RI. Belum lagi, ada ratusan (atau bahkan ribuan) fans page dan grup pendukung, yang semua tanpa gaji dan honor.
So, .... bagaimana Jokowi dan PDIP .... !?
Jakarta, Minggu, 28 Juli 2013, 10:18 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H