Lihat ke Halaman Asli

[KTP] Suami Menjawab Kata-kata dengan Tamparan

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13632257151544838736

Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar. Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, kunasihati supaya sehati sepikir. Bersukacitalah senantiasa; hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. anganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) adalah tindakan dan perilaku kekerasan (fisik dan psikologis) yang dilakukan laki-laki ke/pada perempuan.

KTP dapat terjadi di mana dan kapan saja, artinya tidak mengenal waktu dan tempat, serta siapa korbannya, dapat terjadi pada semua perempuan. Bentuk-bentuknya pun beraneka ragam, misalnya pukulan, tamparan, pembatasan kebebasan; pelecehan seksual ringan, misalnya tatapan mata menggoda, kata-kata vulgar, sampai sentuhan-sentuhan pada bagian-bagian tubuh tertentu; serta pelecehan seksual berat, seperti penelanjangan dan perkosaan.

Pada umumnya, perempuan korban kekerasan, mengalami penderitaan dan trauma fisik dan psikologis akut; amarah, depresi, bahkan mengalami gangguan kejiwaan.

Beda pendapat (antara) suami-isteri dalam tingkat tertentu adalah hal yang biasa dalam rumah tangga; akan tetapi, hal yang biasa itu, jika tak selesai maka bisa berujung pada konflik. Jika konflik tersebut, terulang dan diulang-ulang dalam kata; dan kata-kata yang menyakitkan, kasar, menembus harga diri seseorang maka, maka akan bedampak pada tindak-tindakan fisik untuk menghentikannya.

Kira-kira seperti itulah kronologis terjadinya KDRT oleh suami terhadap isteri. Kronologis tersebut, didapat berdasar penanganan kasus yang terjadi Semarang, Cirebon, Surabaya, Batam, Kupang, Depok, Bekasi, dan Jakarta (itu yang pernah kutangani); berdasar laporan beberapa teman, kasus KDRT oleh suami terhadap suami, juga seperti itu, kronologisnya sama dan sebangun.

Berdasar kronologis seperti itu, tentu saja, kita (atau siapa pun) tak perlu langsung memberi tudingan dan tuduhan ke/pada suami sebagai manusia pemberang, kasar, brutal, dan lain sebagainya, yang lancang serta ringan tangan terhadap perempuan (dhi. isterinya sendiri); harus jernih melihatnya.

Seringkali terjadi, suami sudah tak bisa menjawab kata-kata kasar, hinaan, cacian, yang tertuju kepadanya; dan itu muncul dari isterinya sendiri. Mungkin saja, sekali - dua kali, Si Suami masih bersabar, akan tetapi, jika datang bertubi-tubi dan terus menerus, ketika persediaan sabar dan kesabaran Si Suami telah habis serta kehabisan bahasa kata, maka ia pun gunakan bahasa tamparan. Bahasa tamparan untuk mendiamkan mulut yang cerewet dengan kata-kata penuh hinaan dan menyakitkan

Kadang, bahasa tamparan itu sangat efektif untuk mendiamkan; namun kadangkala justru menimbulkan masalah baru, sebagai KDRT, dan bisa dilaporkan ke aparat kepolisian sebagai bentuk penyiksaan. Nah....

Jika sudah mencapai hal tersebut, maka penanganan kasusnya pun, semakin mbulet, rumit, dan cenderung pada pemutusan hubungan sebagai suami isteri.

So, ... jangan cerewet yang menyakitkan hati dan harga diri suami; karena mereka cenderung gunakan bahasa tamparan untuk menjawab bahasa kata-kata. Tapi tak semua laki-laki seperti itu, lihat kata-kata di/dalam foto (di bawah ini). [caption id="attachment_243080" align="aligncenter" width="293" caption="koleksi masyarakat pluralis indonesia/"]

136358411785294685

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline