Lihat ke Halaman Asli

[KRL Ekonomi Dihapus, Boleh] Tetapi Ubah Tarif Commuter Line

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13645409641069317815

[caption id="attachment_244864" align="aligncenter" width="448" caption="commuterline/"][/caption]

SAYA setuju, jika KRL EKONOMI yang KUMUH, PADAT, PANAS, TIDAK MANUSIAWI dihapus dari BUMI INDONESIA; tetapi HARUS  sesuaikan HARGA tau TARIF.

Hal tersebut SANGAT PENTING, karena pengguna KRL EKONOMI adalah mereka yang BERASAL dari EKONOMI LEMAH.

Mohon pengelola PJKA/KAI/COMMUTER LINE bisa memahami hal tersebut.

= == = = = = = =

Tarif baru/harga Ticket Commuter, mulai Oktober 2012. Bogor-Jakarta/Jatinegara Rp 9.000,00, Bogor-Depok Rp 8.000,00, Depok-Jakarta Rp 8.000,00, Bekasi-Jakarta Rp 8.500,00, Tanggerang-Duri Rp 7.500,00

Setuju - setuju saja, jika tarif commuter (di)naik(an) dengan alasan nambah modal untuk beli yang baru serta peningkatan kualitas layanan. Tapi, kenaikan tersebut, jangan bersifat asal naik atau yang penting naik(an) harga.

Coba perhatikan, dengan tarif baru ini, akan semakin menguras isi dompet pengguna Commuter pada jarak pendek atau antar stasiun dalam kota Jakarta; dan juga pengguna antar stasiun di luar DKI. Lihat ilustrasi berikut untuk pengguna commuter di/dalam kota Jakarta.

  • Jika naik dari Kota menuju daerah/stasiun antara Kota sampai Manggarai/Pasar Minggu/Univ Pancasila, maka ia memilih  Depok/Bogor. Seandainya ia turun di Tebet atau Cawang, maka ia HARUS/TETAP membayar untuk perjalanan Kota/Depok.  Bahkan, jika ia turun di Juanda, Gambir, Cikini, dan lain-lain, tetap saja MEMBAYAR TICKET untuk KOTA-DEPOK. Ini namanya tak fair
  • Sama halnya jika naik dari KOTA/SENEN/TANAH ABANG menuju Jatinegara, atau stasiun-stasiun lain yang masih d//dalam DKI. Maka tetap saja membayar untuk perjalanan nun jauh ke luar kota.
Model tarif baru tersebut, justru sangat memberatkan pengguna commuter dalam kota, atau yang melakukan perjalanan antar stasiun di/dalam Jakarta.

Agaknya para penentu tarif commuter tak berpikir ke arah tersebut. Mereka, mungkin, melihat bahwa commuter hanya membawa orang-orang dari luar/dan ke dalam DKI. Mereka lupa bahwa ada jutaan pengguna commuter yang lalu-lalang antara stasiun di/dalam wilayah DKI.

Oleh sebab itu, sebagai pengguna commuter dalam kota, saya usulkan harga ticket commuter hanya 2 (dua) jenis harga, yaitu

  • Ticket antar stasiun dalam kota Rp. 6.000.-
  • Ticket dari dalam kota, Jakarta/Tanah Abang/Senen/Jatinegara menuju arah luar kota (Depok , Bogor, Bekasi, Serpong, Tangerang) Rp. 8.000.- Juga tarif sebaliknya, dan tarif untuk Transit
  • Ticket antar stasiun dari Stasiun akhir dalam kota menuju Bogor, Tangerang, Bekasi, Rp. 6.000.-
Dengan pola itu, maka pengguna commuter jarak pendek tidak membayar mahal atau untuk biaya perjalanan jauh, padahal ia hanya satu atau dua stasiun sudah turun. [caption id="attachment_244864" align="aligncenter" width="448" caption="kereta-api.co.id"]

13645409641069317815

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline