Lihat ke Halaman Asli

Buku Irshad Manji: BACA Sebelum Komentar (dan Jangan Asbun)

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

133686823033118370

Baca - membaca kerja mata dan  otak serta berpikir. Proses baca - membaca (terjadi) begitu sangat cepat.  Coba anda bereksperimen dengan ini, Saya membaca dan mengerti yang ku baca. Ketika mata tertuju ke saya -kemudian masih mengucapkan dalam hati (atau pun suara kedengaran)-  pikiran - otak sudah membaca kata-kata berikutnya yaitu, "membaca;" Proses itu terjadi terus menerus, pikiran - otak - hati membaca lebih dulu daripada mulut mengucapkan.
Pada proses membaca (dengan suara dan tanpa suara) membawa-menghasilkan sejumlah input ke dalam/pada yang baca - membaca tersebut.  Input tersebut, bisa baik - tidak baik. Baca - membaca menghasilkan pemahaman baru; pemahaman tentang sesuatu yang baik maupun sebaliknya. SEBALIKNYA, (jika) tidak baca - membaca, maka tidak tahu; dan tidak tahu bisa berdampak pada ketidaktahuan; dan ketidaktahuan (karena tidak atau belum pernah membaca) menghasilkan bodoh dan kebodohan abadi atau yang terus menerus; menghasilkan orang-orang yang asal bunyi - asal omong, dan berlanjut pada aksi-aksi brutal.
Nah .....
Paling tidak itulah terjadi pada peristiwa yang dialami oleh Irshad Manji.  Buku pertamanya, sudah lama beredar di Nusantara, yaitu Beriman Tanpa rasa Takut; dan ketika ia datang, tak ada yang protes - tak ada yang brutal - tak ada yang asal komentar - asal bunyi - bahkan tak ada yang menolak berjamaah.  Akan tetapi, buku berikutnya ALLAH, LIBERTY and LOVE,  malah banyak orang membuat heboh dan kehebohan.
Padahal, pada buku pertama, ada juga berbagai tinjauan kritis terhadap agamanya (agama

1336870171966185239

Irshad Manji), yang cukup pedas terhadap cara beragama yang kaku - statis - tertutup - dan tersembunyi di balik aksioma-aksioma yang tak terbantahkan.
Mengapa mereka yang kini menolak Irshad Manji (ketika Beriman Tanpa Rasa Takut muncul di Nusatara) pada waktu itu diam!? Dan mengapa juga mereka heboh serta brutal ketika ada ALLAH, LIBERTY and LOVE?
Kemarin, ku isi libur Sabtu ku dengan, menelusuri banyak (dan sangat banyak) posting, komentar, dan tulisan tentang buku Irshad Manji; ku menelusuri kompasiana, voa-islam dan sejenisnya; komentar di page - grup facebook; dan berapa situs news yang menyediakan kolom komentar.
Hasilnya luar biasa; sebagian besar - sangat banyak yang posting - komentar datang dari mereka yang penuh ketidaktahuan akibat belum membaca buku-buku Irshad Manji; juga (hanya beberapa) muncul dari yang sudah membaca, namun salah pahami pesan yang terkandung dalam/pada buku-buku tersebut. Akibatnya, ya itu tadi, aksi-aksi mencaci - brutal - rusuh - rasis - dan sejenisnya; dan ini akibat tak baca - tak membaca, sehingga penuh ketidaktahuan dan cenderung bodoh.
Jadi, saya usul ke anda (yang sementara membaca), jika belum baca buku-buku Irshad Manji, maka bacalah [klik aja] atau download, file .pdf; jadi bisa jadi koleksi di notebook/pc anda BERIMAN TANPA RASA TAKUT ALLAH, LIBERTY dan LOVE

133491120497071734

foto koleksi jappy.8m.net - tribunnews.com - kompasiana media library Jappy Pellokila



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline